Mohon tunggu...
ISJET @iskandarjet
ISJET @iskandarjet Mohon Tunggu... Administrasi - Storyteller

Follow @iskandarjet on all social media platform. Learn how to write at www.iskandarjet.com. #katajet. #ayonulis. Anak Betawi. Alumni @PMGontor, @uinjkt dan @StateIVLP. Penjelajah kota-kota dunia: Makkah, Madinah, Tokyo, Hong Kong, Kuala Lumpur, Langkawi, Putrajaya, Washington DC, Alexandria (VA), New York City, Milwaukee, Salt Lake City, San Francisco, Phuket, Singapore, Rio de Janeiro, Sao Paulo, Dubai, Bangkok.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Gmail Tap, Lompatan Baru Layar Sentuh?

3 April 2012   07:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:06 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bicara soal layar sentuh, semua orang mengakui bahwa Apple telah membuat lompatan penting dengan menghadirkan ponsel iPhone sejak 2007-yang disusul dengan tablet iPad dalam ukuran layar yang lebih besar. Dengan iPhone dan iPad di tangan, pengguna lupa bahwa dulu ada istilah Capatitive dan Resistive di dunia sentuh-sentuhan layar. Capatitive lebih mengandalkan sentuhan jari, sedangkan resistive bereaksi terhadap tekanan benda selain jari (masih ingat zaman ponsel dengan stylus kan?). Meskipun sejatinya iPhone dan iPad yang dipersenjatai dengan sistem operasi iOS menggunakan teknologi capatitive, tapi kecanggihan multi-touch, pinch-to-zoom dan variasi sentuhan lainnya, sukses menghipnotis para pengguna gadget untuk melupakan masa lalu layar sentuh dan memaksa pembuat ponsel lain berkiblat ke kesuksesan iPhone dan iPad. Maka jadilah Apple sebagai jawara layar sentuh. Membuat beribu produk berlayar sentuh dan sistem operasi secanggih apapun tentu sulit mengungguli Apple yang sudah terlanjur berada di atas awan. Para pesaing harus membuat lompatan yang lebih jauh, tapi juga tidak terlalu jauh karena biasanya teknologi yang terlampau canggih hanya akan menjadi prototipe yang tidak mempunyai nilai komersil besar. Dua Tombol Inilah yang sedang dicoba oleh Google. Pembuat sistem operasi Android nan fenomenal (setidaknya bila dilihat dari total penjualan ponsel Android dari beragam merek) ini sedang membuat lompatan penting yang secara nyata ditujukan untuk melampaui pencapaian Apple. Google memulainya dengan membuat Gmail Tap. Aplikasi email ini tidak lagi menggunakan tombol QWERTY baik secara fisik maupun dalam bentuk virtual. Gmail Tap benar-benar memasukkan QWERTY ke dalam kotak besi yang dikunci rapat. Sebagai penggantinya, Google menghadirkan dua tombol, yaitu tombol "Titik" (dot) dan tombol "Setrip" (dash). Di antara keduanya, terdapat tombol Spasi (space bar) yang disediakan untuk meningkatkan kecepatan mengetik. Gmail Tap menggunakan bahasa binary. Cara kerjanya sama dengan kode morse. Gabungan titik dan setrip menghasilkan satu karakter tertentu.

Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur prediksi teks dan umpan-balik suara. Dengan Gmail Tap, pengguna tidak perlu melihat ke layar saat ingin membuat tulisan dan, yang terpenting, ke-26 tombol QWERTY digantikan hanya oleh dua tombol titik dan setrip. Google juga menambahkan fitur multi-email yang memungkinkan pengguna mengetik pesan untuk dua email secara bersamaan! Terdengar luar biasa bukan? Kesuksesan teknologi Gmail Tap tentu tidak terletak pada seberapa rinci penjelasan yang diberikan oleh Google (karena pada hakekatnya fitur baru ini tidak membutuhkan buku manual), tapi terletak pada bagaimana pengguna merespon tawaran terbaru Google tersebut. Pengguna Android boleh jadi akan menyambutnya dengan penuh antusias. Tapi bisa saja Gmail Tap disambut dingin, apalagi oleh mereka yang ogah diajak menghafal kode morse-seperti saat mereka masih jadi anak pramuka dulu. Untuk sementara, kita bisa menyebut Gmail Tap sebagai lompatan baru Google dalam teknologi layar sentuh. Dan buat anda pengguna Android, silakan unduh aplikasinya di www.gmail.com/tap. Selamat mencoba!

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun