Mohon tunggu...
Zulkarnain El Madury
Zulkarnain El Madury Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Madura pada tahun 1963,
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang pemburu kebenaran yang tak pernah puas hanya dengan " katanya". Adalah Da'i Pimpinan Pusat Muhammadiyah peeriode 1990 sd 2007, selanjutnya sebagai sekjen koepas (Komite pembela ahlul bait dan sahabat) hingga 2018, sebagai Majelis Tabligh/Tarjih PC. Muhammadiyah Pondok Gede, Sebagai Bidang Dakwah KNAP 2016 -219 . Da'i Muhammadiyah di Seluruh Tanah air dan negeri Jiran ..pernah aktif di PII (Pelajar Islam Indonesia), Tinggal dijakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jokowi vs Habibi dan SBY [Rupiah Anjlok, Siapa yang Disalahkan?]

28 Agustus 2015   12:47 Diperbarui: 28 Agustus 2015   12:52 2720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

[caption caption="Republik "Ngakak""][/caption]

Masih saja banyak cara mengelak dari tuduhan gagal sebagai presiden dan kepala Pemerintahaan, Jokowi melakukan manuver menyalahkan semua pihak, menjadi tertuduh seolah Jokowi tidak salah, Kokowi Hebat, meskipun sekarat membawa bangsa, masih saja merasa mampu, dan enggak menyebut dirinya gagal. Sikap angkuh sang presiden ini sebanarnya biasa menjadi egoisme presiden untuk tidak dituduh salah dan dosa kepada rakyat.

Yang perlu ditanyakan, apakah Presiden bekerja, atau Cuma menikmati kursi presiden, dengan sekedar mengandalkan karya Menterinya yang dituntun berkarya buat Presiden, tentunya hal itu yang menjadi pertanyaan besar bangsa ini : “Apa kerjanya presiden kita”?. Apa yang di lakukan Presiden guna menurunkan harga, apa yang di rumuskan presiden guna memakmurkan rakyatnya, apa kerjanya Presiden selama ini dalam mengentas kemiskinan, atau hanya bisa bongkar pasang Kabin kapal pemerintahan, agar lebih nyentrik didengar rakyat, bahwa presiden berhasil memimpin negeri ini.

Di bandingkan dengan Habibi Presiden ketiga, Habi lebih berhasil berbuat mengalahkan jauh Presiden Jokowi, bahkan normalisasi ekonomi yang tidak ada tolok bandingnya, bila dibandingkan dengan Jokowi sebagai Presiden yang tidak kreatif mendongkrak keberhasilan produk Indonesia dipasar Internasional, kalau bisa disebutkan, hanya “mulut besar sang presiden saja” janjinya meninabookan para Jokowi lovers, padahal hanya membuat gaduh pemerintahan dengan isu isu picican, yang PSSIlah, yang KPKlah, dan lainnya yang tidak ada manfaatnya dalam membangun karakter bangsa.

Revolusi mental yang di anut adalah revolusi “tebang sulam” , hanya pencitraan terus yang dilakukannya dengan berbagai dalih, pun kalau bisa ingin melindungi dirinya dari amuk massa kalau Jokowi gagal, dengan merancang RUU menghina Presiden. Sibuk membangun kekuatan guna baru sebagai batu loncatan dari tuduhan gagal. Bandingkan dengan Habibi, dalam sekejap dan pemerintahan yang pendek, bisa mampu merobah dollar dari 17.000 rupiah menjadi 6000 rupiah, sebuah prestasi yang tidak pernah dicapai oleh presiden Indonesia setelahnya, prestasi gemilang, mungkin para Jokowi Lovers akan membantah dengan berbagai dalih dari sisi perbedaannya.

Pencitraan Presiden semakin hari semakin terasa dengan banyak menyalahkan negara lain penyebabnya tanpa mau koreksi kesalahannya. Apa memang tidak bisa melepaskan dollars sebagai mata uang tukar. Apa tidak punya daya untuk membangun kekuatan Rupiah, dibandingkan dengan Presiden SBY saja, Jokowi masih belum punya cerita bangsa yang nyaman, selain kisah kisah increase yang sengaja dibuat buat para Jokowi Lovers untuk mengunggulkan Jokowi  sebagai Presiden pilihan rakyat, meskipun gagal membangun kekuatan ekonomi rakyat.

Toh kalau bisa disebutkan Jokowi jadi Presiden itu hanya menikmati karya SBY, dan belum mencerminkan ada karya Jokowi yang menyentuh kepentingan rakyat langsung, selain karya karya daur ulang yang dilakukan SBY sebelumnya, dengan hanya mengganti nama, Kartu Indonesia Pintar, Indonesia Sehat, itu hanya kartu kartu mati yang sekedar menjadi karya daur ulangnya dari BLT.

Tak seharum namanya ketika diisukan bisa menjadi sentimen poistif untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia, di Isuka  dollah bakal turun hingga 10.000 ribu. Nah coba perhatikan sikap Jokowi menyalahkan semua pihak.

  1. Pada tanggal 08 – 10 – 2014. Jokowi menyalahkan POLITIK penyebabnya, sedangkan Jokowi tak sadar, bahwa dirinya jadi Presiden karena pertarungan politik Juga, sebagaimana diberitakan m.rmolsumsel.com, bahwa politiklah penyebabnya.
  2. Pada tanggal 18 – 12 – 2014 Jokowi menyalahkan Presiden SBY, Jokowi beranggapan SBY, menjadi sebab kelabunya Ekonomi bangsa, sehingga rupiah anjlok. Sebagaimana yang diberitakan Inilah.com
  3. Pada tanggal 07 – 01 – 2015 , Jokowi menyalahkan Politik yunani. Bahwa Politik Yunanilah penyebabnya. Emangnya ada bangsa Yunani apa di Indonesia borong dollar [cnnindonesia.com ]
  4. Pada Tanggal 02 – 03 – 2015, Jokowi menyalahkan Tiongkok penyebab merosotnya rupiah. [Kompas.com]
  5. Pada tanggal 11 – 03 – 2015 , Jokowi menyalahkan TKI, bahwa menurunnya kiriman TKI, berakibat rupiah anjlok [ merdeka.com ]
  6. Pada tanggal 21 – 05 – 2015 , jokowi menyalahkan MAFIA , Jokowi menuduh para mafia yang menggerogoti pemerintahannya sehingga rupiah Anjlok [Tribunnews.com]
  7. Pada tanggal 27 – 07 – 2015 , Jokowi lewat menkonya menyalahkan The Fed sebagai penyebab anjloknya Rupiah
  8. Pada tanggal 04 – 08 – 2015 , Jokowi menyalahkan kisruh Korut dan Korsel [Jpnn.com]
  9. Pada tanggal 24 – 08 -2015 , Jokowi menyalahkan Ekonomi Globat sebagai sebabnya rupiah [aktual.com]

Itulah keberhasilan Jokowi, hanya membuat tuduhan tuduhan pada Orang lain, hanya sebatas itu kemampuannya, selain sering membuat kisruh di dalam negeri dengan prinsip Revolusi mentalnya, yang membuat orang orang asing datang kenegeri ini mencari kerja, sedangkan ratusan ribu tenaga kerja Indonesia dipaksa menyetor dolar ke Indonesia.

Tidak punya solusi, bagaimana sebaiknya presiden menciptakan rupiah tidak tergantung kedolar, apakah hanya dolar yang bisa buat tenteram negara ini ?....bentuk Paganisme Presiden yang menyembah dolar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun