Mohon tunggu...
Zulkarnain El Madury
Zulkarnain El Madury Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Madura pada tahun 1963,
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang pemburu kebenaran yang tak pernah puas hanya dengan " katanya". Adalah Da'i Pimpinan Pusat Muhammadiyah peeriode 1990 sd 2007, selanjutnya sebagai sekjen koepas (Komite pembela ahlul bait dan sahabat) hingga 2018, sebagai Majelis Tabligh/Tarjih PC. Muhammadiyah Pondok Gede, Sebagai Bidang Dakwah KNAP 2016 -219 . Da'i Muhammadiyah di Seluruh Tanah air dan negeri Jiran ..pernah aktif di PII (Pelajar Islam Indonesia), Tinggal dijakarta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Klarifikasi KH. Prof Dr. Din Syamsudin MA, Menjawab Tulisan Saya dan Tuduhan Orang

24 Juli 2016   14:33 Diperbarui: 24 Juli 2016   14:39 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seiring tulisan berjudul  : “ Dimana Letak Kesalahannya, Benarkah Bapak Prof. Dr. Din Syamsudin Liberal”? mengundang reaksi beliau memberikan klarifikasi, sekaligus sebagai tanggapan positif beliau terhadap artikel tersebut. Klarifikasi tentang diri beliau di tuangkan dalam bentuk SMS di WA, dan bisa di gambarkan sebagai pokok pokok pemikiran beliau yang sangat perduli dengan Islam. Diantara Klarifikasi beliau menyebutkan:

1. “Nama saya yg benar Din (bukan Dien).”

2. Sikap dasar saya: Bukan Sunni, Bukan Syii tp hanya seorang Muslim (Islamy).

3. Sunnah dan Syiah adalah produk sejarah pasca masa Rasulullah, yg berpangkal pada persoalan politik, namun berubah menjadi teoligis.

4. Terkait konflik Sunni-Syiah, saya hanya menginginkan umat Islam baik di tingkat dunia dan khususnya di Indonesia tdk terlibat dlm perpecahan.

5. Saya meyakini.ada skenario global dari musuh2 Islam yg sdg menciptakan a proxy war dgn memperhadapkan negara2 Islam, dan kemudian Sunni-Syiah.

6. Sikap saya berorientasi stratak (strategis-taktis), bukan teologis, yakni mengedepankan strategi kebangkitan dan kemajuan peradaban Islam, yg meniacayakan persatuan, menghindari perpecahan umat.

7. Terlalu banyak agenda peradaban Islam yg harus dilaksanakan, maka umat Islam jgn mau diadudomba.

Syukran 'ala ihtimamikum. Saya ikuti pemikiran2 antum bernas. Salam.

Membaca klarifikasi Pak Din, membuktikan diri bahwa beliau sangat perduli dengan sikap sikap yang pro atau kontra, meskipun bukan kelasnya, apalagi kalau dilihat dari kedudukannya, sangat jarang sekali seorang intelektual Muslim yang berkedudukan tinggi perduli dengan tulisan orang yang jauh di bawahnya. Bahkan sekalipun tulisan yang memojokkan beliaupun tidak lepas dari respon beliau. Hal ini membuktikan betrapa kedudukan seorang Din Syamsudin, tidak membuat diri beliau lupa dan mudah mengenyampingkan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun