Mohon tunggu...
Zulkarnain El Madury
Zulkarnain El Madury Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Madura pada tahun 1963,
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang pemburu kebenaran yang tak pernah puas hanya dengan " katanya". Adalah Da'i Pimpinan Pusat Muhammadiyah peeriode 1990 sd 2007, selanjutnya sebagai sekjen koepas (Komite pembela ahlul bait dan sahabat) hingga 2018, sebagai Majelis Tabligh/Tarjih PC. Muhammadiyah Pondok Gede, Sebagai Bidang Dakwah KNAP 2016 -219 . Da'i Muhammadiyah di Seluruh Tanah air dan negeri Jiran ..pernah aktif di PII (Pelajar Islam Indonesia), Tinggal dijakarta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mubahalah Habib Rizq:" Aku Bersumpah Demi Allah"

28 November 2013   12:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:35 4659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Motto Mubahala Habib Rizq : "“Saya tantang semua orang-orang yang mengatakan saya Syi’ah. Bahkan saya tantang mereka mubahalah. Saya tantang dimana pun Anda berada, mari kita mubahalah. KALAU ANDA BENAR BAHWA SAYA SYI’AH, SAYA DILAKNAT OLEH ALLAH, MATI DALAM KEADAAN HINA. TAPI KALAU SAYA YANG BENAR, SAYA BUKAN SYI’AH, ANDA MEMFITNAH, ANDA YANG DILAKNAT ALLAH MATI DALAM KEADAAN HINA,” ujarnya dalam acara yang dihadiri oleh ribuan umat Islam"".[Kabar.Net]Tantangan "Mubahala" Habib Rizq ini meluap, dinding hidupnya tak mampu lagi   menahan gemuruh amarah yang datang menerpa. Padahal seorang habib Rizq adalah seorang yang gigih mempertahankan prinsip dan kesabaran, tetapi baru menghadapi kata kata yang bersifat "tuduhan :" Habib Rizq Syiah", melonjak gemuruh di jiwanya, mengumbar kemarahan : " Mubahala ". Sebenarnya lontaran Habib Rizq tersebut tidak menguntungkan, bahkan meruugikan kapasitasnya sebagai cucu Nabi yang punya keberanian merazia berbagai warna maksiat.

Siapa yang tidak mengenal Habib Rizq, komandan tempur anti maksiat di NKRI, seorang yang kwalitas keislamannya, sehingga perjalanan hidupnya hanya diarahkan untuk tegaknya syariat di Indonesia. Mestinya lebih terkendali menghadapi nyanyian diluar, atau menanggapi dengan bahasa bahasa yang elegan yang menyenangkan pihak lain, meskipun tujuannya menolak tuduhan belaka.

Apalagi kalau Prinsip Imam syafii dipakai , sebagaimana yang diucapkan Habib Riziq di awal awal kajiannya ; "dituduh Rafidhi sekalipun, kalau kenyataannya termasuk orang yang mencinta ahlul bait, itupun tak dipungkiri oleh Imam Syafii". Sikap jelas Imam Syafii tanpak asasnya sangat kuat, dan ucapannya itu terdorong rasa cintanya kepada ahlul bait dan sahabat nabi. Tetapi tidak terlintas pada dirinya untuk menjadi sosok Rafidhi, yang menolak Ijma' wilayatul Islam dibawa pemimpin selain Ali. Karena faktor lain dalam Imam Syafii adalah penolakan terhadap Rafidhi, juga takfirnya Imam syafii terhadap Rafidhi, jelas kentara dalam memisahkan diri dari kelompok rafidhi, bukan bangga dengan Rafidhi. apa Kata Imam Syafii :" Lam Aroo Ahadan minar Rafidhi Illa Kaafiran [Aku Tak melihat seorangpun dari Rafidli meliankan dia sosok yang kafi]. Terus bagaimana dengan Habib Rizq yang menyandarkan pendapatnya pada Imam syafii yang lainnya,  tanpa ucapan takfir Imam Syafii pada rafidi, itu tentu bisa menimbulkan dugaan lain , seolah Imam Syafii adalah rafidhi yang sejaran dengan syiah yang konon mencintai Ahlul bait menurut paramiter  sekte itu sendiri.

Kalau dibaca lebih jauh lagi trasnkrip ceramah habib Rizq, justru indikasi kasi "HABIB RIZIQ ADALAH SYIAH", itu sangat jelas tertulis dari bantahan bantahan habib yang menyudutkan "Mu'awiyah dan Anaknya".Pembaca yang cerdas sudah pasti mengambil sikap "Mengira atau Menuduh dan Menyimpulkan" kalau Habib Rizq adalah Syiah . Sebab sepengatuan penulis, tidak ada kalangan ahlussunah waljamaah yang menyatakan celaan terhadap Mu'awiyah dan Putranya, bahkn berbagai pendapat ulama ulama seperti imam imam Fiqihpun diam dengan masalah yang terjadi pada waktu itu.

Masalah Husain Radhiya-Allahu'anhu meninggal dengan kepala dipenggal, itu masalah sejarah yang tak bisa didustakan, karena sebelum itu juga Ali bin Abi Thalib  meninggal dengan perut tersobek, Usman meningal pada waktu mengaji dibantai oleh sekelompok orang  dan Umar meninggal dengan bersimbah darah. Jadi tak perlu kita menjadi paranoid, cengeng menghadapi kenyataan sejarah. Yang jelas hati para ahlussunah mengutuk siapapun yang melakukan kedzaliman terhadap sahabat dan ahlul bait nabi. Hati semua orang Islam yang beriman pada Allah dan Rasulnya tak bisa menerima prilaku sadesme terhadap sesama Islam, apalagi pada sahabat dan penghuni rumah  Nabi. Mungkin disinilah kedudukannya habib menempatkan diri, bukan sekedar mengorbitkan pembunuhan Husain karena kaitan nasab, tetapi harus meletakkan dasar anti sadesme secara benar, tidak berat sebelah yang kelak bisa melahirkan tuduhan "Habib Riziq Syiah".

Konsep pemikiran atau olah kata yang bisa menimbulkan  persepsi "Habib adalah Syiah" memang sulit disadari oleh habib dalam paparannya, karena menggebu, heroik dan agitatif membela Husain yang meninggal bersimbah darah di padang Karbala. Biasanya hanya pendengar yan peka, dimana letak kesalahan habib berbicara, terutama ketika melempar bola "Mu'awiyah dan Putranya Rahimahulla", para penontonlah yang paling pandai menilai dimana letak kesalahan pemain di gelanggang, loyo , kurang semangat, tidak terlatih, kaku, dan arogan, maka yang mampu menilai itu semua  hanyalah penonton.

Sikap Ulama Ahlussunah Terhadap Mu'awiyah Dan Putranya.
Nabi Bersabda


عن ابن عمر قال: قال رسول الله - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - : "أول جيشٍ يغزو القسطنطينية مغفورٌ له

Dari Ibnu Umar < Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam Bersabda : " Bahwa Orang pertama yang menyerbu Kontantinopel dosanya akan di ampuni " [Imam Bukhari Dan  Muslim ]

Para Sejarawan manapun mengakui "Kalau Yazid Bin Mu'awiyah" adalah orang pertama kali yang menabuhkan gendrang perang ke Konstantinopel. Disebutkan dalam Wikipedia :

"Sebagai lelaki muda Yazid mengkomando pasukan Arab yang ayahandanya Muawiyah mengirim untuk mengepung Konstantinopel. Segera setelah itu ia menjadi khalifah, namun banyak dari yang ayahandanya telah menjaga di bawah pengawasan memberontak terhadapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun