Mohon tunggu...
Iskandar Mutalib
Iskandar Mutalib Mohon Tunggu... Penulis - Pewarta

Pengabdi Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jangan Panggil Aku Zakar

7 Desember 2018   14:27 Diperbarui: 7 Desember 2018   15:04 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Semoga enak, " kata Yulia dalam hati.

Zakar menyantap makanan yang diambilnya penuh nafsu. Dalam hitungan menit seluruh makanan yang diambil tandas.  Ia berdiri dan kembali mengambil sepiring penuh sayur urap. Kali ini tanpa nasi.  Dalam hitungan sepuluh menit habis.

Yulia melihat penuh keheranan. Kemudian,  ia memaklumi karena tubuh Zakar gempal, singga membutuhkan asupan gizi yang sangat banyak.  Walaupun tetap masuk kategori tak wajar.

Seperti janjinya, Zakar memberitahu semua pekerjaan yang harus dilakukan Yulia.  

"Saya berharap kamu betah kerja di kantor kita, " katanya sok bijak.

Yulia mengangguk, namun dalam hatinya ia tidak yakin betah bekerja bareng si Zakar ini.  

"Saya usahakan," jawab Yulia.

Saat bayar membayar Zakar seperti biasa berada di belakang Yulia. Alias numpang dibayarin dulu,  nanti di kantor baru diganti.

"Maaf ya lupa bawa dompet, " katanya.

Tiga hari setelah kejadian memalukan bagi orang normal,  Zakaria kembali pasang aksi. Kali ini pria pendek dengan akal panjang ini mengajak Yulia nonton.

"Yul,  kita nonton yuk,  ada film bagus nih, " ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun