"Semoga enak, " kata Yulia dalam hati.
Zakar menyantap makanan yang diambilnya penuh nafsu. Dalam hitungan menit seluruh makanan yang diambil tandas. Â Ia berdiri dan kembali mengambil sepiring penuh sayur urap. Kali ini tanpa nasi. Â Dalam hitungan sepuluh menit habis.
Yulia melihat penuh keheranan. Kemudian, Â ia memaklumi karena tubuh Zakar gempal, singga membutuhkan asupan gizi yang sangat banyak. Â Walaupun tetap masuk kategori tak wajar.
Seperti janjinya, Zakar memberitahu semua pekerjaan yang harus dilakukan Yulia. Â
"Saya berharap kamu betah kerja di kantor kita, " katanya sok bijak.
Yulia mengangguk, namun dalam hatinya ia tidak yakin betah bekerja bareng si Zakar ini. Â
"Saya usahakan," jawab Yulia.
Saat bayar membayar Zakar seperti biasa berada di belakang Yulia. Alias numpang dibayarin dulu, Â nanti di kantor baru diganti.
"Maaf ya lupa bawa dompet, " katanya.
Tiga hari setelah kejadian memalukan bagi orang normal, Â Zakaria kembali pasang aksi. Kali ini pria pendek dengan akal panjang ini mengajak Yulia nonton.
"Yul, Â kita nonton yuk, Â ada film bagus nih, " ujarnya.