Mohon tunggu...
Iskandar Mutalib
Iskandar Mutalib Mohon Tunggu... Penulis - Pewarta

Pengabdi Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jangan Panggil Aku Zakar

7 Desember 2018   14:27 Diperbarui: 7 Desember 2018   15:04 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Atau paling tidak setelah kadaluarsa makanan mendekati hari H. Biasanya,  si Zakar akan membagikan makanan tersebut kepada orang yang dianggap sebagai teman.  Itupun dengan cara dilempar.  

Bicara soal lempar melempar,  Zakaria pernah punya cerita kurang mengenakan. Ia pernah kena tampar petugas keamanan gara-gara bercanda yang keterlaluan. Dia memberi uang dengan cara disebar.  Merasa dihina si  Zakar,  Bang Veron langsung menarik lengan Zakar dan menghajarnya.  

Peristiwa itu tak lantas membuat lelaki yang hobi makan itu jera. Dia pernah memberikan jeruk kepada Dahnun dengan cara dilempar.

"Gua ini orang bukan binatang.  Loe waktu kecil kaga pernah diajar sopan santun, " teriak office boy senior bernama Dahnun waktu itu.

Jeruk yang dilempar Zakar dibiarkan jatuh. Dahnun sama sekali tak memiliki niat untuk mengambil jeruk tersebut,  apalagi sampai memakannya.  

Segudang keburukan Zakar tak akan pernah tuntas dibicarakan dalam satu dua hari. Dibutuhkan waktu berminggu-minggu.  

Pernah lain waktu Zakar jatuh hati dengan pegawai baru bernama Yulia. Wajahnya cantik,  perawakan tinggi, hidung mancung,  bibir mirip bulan sabit. Pokoknya sangat ideal. Jauh dari kata memalukan jika di bawa ke kondangan

Zakar yang jarang memakai minyak wangi mahal,  hari itu berbeda.  Ia memakai minyak wangi eksotik, baunya menyegarkan seluruh ruangan. Entah minyak wangi punya siapa yang dia pinjam. Yang pasti dia tidak akan pernah mau mengeluarkan kocek tebal hanya untuk sebotol minyak wangi.

Singkat cerita Zakar menghampiri meja Yulia. "Yul makan yu,  sekalian kita ngobrol soal tugas kamu, " dalihnya.

Yulia yang tengah memasukan data ke dalam komputer terpaksa mengangguk setuju karena lelaki gempal itu membawa-bawa kata tugas.

"Iya mas. Kebetulan memang banyak yang ingin aku tanyain. Hampir sebulan aku kerja di kantor ini,  tapi belum dapat tugas pasti, " tuturnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun