Mohon tunggu...
Iskandar Mutalib
Iskandar Mutalib Mohon Tunggu... Penulis - Pewarta

Pengabdi Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pemilu 2019, Bangkitnya Trah Soeharto

19 Maret 2018   00:31 Diperbarui: 19 Maret 2018   00:36 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

LANGKAH anak-anak Presiden Republik Indonesia ke-2, yakni Presiden Soeharo untuk meraih kembali tampuh pimpinan di republik ini berjalan mulus. Pelan tapi pasti semunya bisa diraih tanpa harus menggunakan kekerasan. 

Siti Hediati Haryadi atau Titiek Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana atau Tutut dan Hutomo Mandala Putra atau Tommy memahami secara pasti karakteristik masyarakat Indonesia yang pelupa dan pemaaf. 

Peristiwa politik hari ini menjadi indikator penting sekaligus penegasan bahwa keluarga Cendana telah mendapatkan ruang untuk kembali berkontestasi memperebutkan setiap posisi penting di negara ini. 

Diawali dengan lolosnya partai yang memperjuangkan pemikiran dan gagasan Soeharto dalam membangun rezim ekonomi, yakni Partai Berkarya. Plus, Partai Garuda yang dibackup Mbak Tutut dalam acara pesta rakyat lima tahunan bernama Pemilu (Pemilihan Umum).

Selanjutnya,  Rapat Pleno Dewan Pimpinan Partai Golkar membuat kejutan menohok dengan menyetujui  pergantian Wakil Ketua MPR dari Fraksi Partai Golkar. SitiHediati Hariyadi atau Titiek Soeharto menjadi Wakil Ketua MPR menggantikan Mahyudin.

Dua hal tersebut sangat penting untuk menjaga momentum kebangkitan Orde Baru (Orba) dalam sistem politik Indonesia. Sekilas demokrasi menjadi sangat penting saat ini. Atas nama demokratisasi setiap individu yang pada masa lalunya memiliki dosa politik terhapus dengan sedirinya. Merek semua dapat mengikuti kontestasi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Tidak dapat disalahkan jika dalam Pemilu 2019, justru Partai Berkarya dan Partai Garuda yang diarsiteki putra dan putri Soeharo memperoleh suara cukup signifikan. Bahkan, tidak menutup kemungkinan partai-partai tersebut akan mendudukan kader utamanya dalam kursi kabinet atas imbal balik dukungan dalam Pilpres.

Selangkah demi selangkah cengkram anak-anak Soeharto semakin kuat menghujam di birokrasi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Apa yang mereka lakukan merupakan buah kesabaran dalam menanam benih kekuasaan.

Cerita keluarga Soeharto terutama anak-anaknya sebagai penyumbang kehancuran perekonomian Indonesia kini menjadi dongeng pengantar tidur yang sama sekali tidak lucu dan menjemukan.

Kisah Soeharto membungkam aktivis demokrasi, membunuh setiap lawan politik memenjarakan para pengkritik dan menghancurkan warga Tionghoa kini hanya dijadikan pabel dalam setiap acara seminar dan dialog. Semuanya hilang tanpa bekas.

Pemilu 2019 menjadi ujian berat bagi keluarga Cendana dan masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Bila jualan gagasan Partai Berkarya dan Partai Garuda dipilih oleh masyarakat Indonesia maka keluarga Cendana telah lolos seleksi akhir. Artinya, trah Soeharto bisa kembali mengisi pos-pos strategis di legislatif, eksekutif dan yudikatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun