Mohon tunggu...
Singkat Cerita
Singkat Cerita Mohon Tunggu... Freelancer - Yang kurasa dan kujalani

Mengamati dan menuliskan apa yang kurasa dan kujalani

Selanjutnya

Tutup

Financial

Bosan WFH, Iseng Yuk Main Hitungan Sederhana

14 April 2020   17:45 Diperbarui: 26 April 2020   16:26 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Bosan WFH : Iseng Yuk Main Hitungan Sederhana

Sebagai ilustrasi, sebuah bank nasional memiliki 24 milyar saham perusahaan  yang beredar.  Pada akhir Februari 2020 nilai saham bank tersebut +/- Rp. 32.500/lbr, kemudian pada tanggal 13 April 2020 nilai saham menjadi +/- Rp. 27.500/lbr, sehingga terjadi penurunan nilai total saham sebesar +/- Rp. 120 triliun.

Selain itu pada 31 Desember 2019, bank tersebut meraih keuntungan sebesar Rp.28,5 triliun, bila berkenan mendonasikan 10% keuntungan tersebut maka akan diperoleh dana sebesar Rp.2,85 triliun.

Selanjutnya apabila pemerintah melalui Kementerian Keuangan melakukan pemotongan sebesar 10% kepada seluruh perusahaan yang tercatat meraih keuntungan pada 31 Desember 2020, kemudian menggunakan asumsi penurunan total nilai saham bank diatas sebagai dana yang terkumpul sebagai donasi, yaitu sebesar +/- 120 trilun.

Catatan : 

  1. Menunggu perusahaan-perusahaan secara sukarela mengalokasikan donasinya memerlukan waktu lama,  dan besar kemungkinan donasi tidak terkumpul sesuai harapan. 
  2. Potongan dari keuntungan perusahaan tidak akan mengurangi aset/kekayaan perusahaan.
  3. Perlakukan potongan tersebut sebagai biaya promosi, yang akan mengurangi pajak atas laba tahun berjalan.

Maka pemerintah akan dapat menanggung kehidupan masyarakat miskin di Indonesia yang berjumlah +/- 34,29 juta jiwa dengan nilai Rp.3.500.000,,- /orang, sesuai standar rata-rata UMR Nasional selama satu bulan. Luar biasa bukan ?

Dengan asumsi tersebut diatas maka :

  1. Neraca Keuangan Negara tidak akan terbebani oleh alokasi dana Jaring Pengaman Sosial, sehingga dapat lebih berfokus dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.
  2. Dalam pelaksanaan PSBB, atau Karantina Wilayah, masyarakat Indonesia akan terjamin hajat hidupnya +/- selama satu bulan sehingga tidak resah dan bertindak anarkis.
  3. Investor akan berlomba menanamkan investasinya di Indonesia, mengingat stabilitas ekonomi dan keamanan Negara Indonesia dapat terjaga dengan baik.
  4. Aset dan nilai saham/portofolio perusahaan tidak mengalami penurunan yang berarti.
  5. Nilai tukar rupiah akan terjaga bahkan kemungkinan akan mengalami kenaikan.
  6. Pandemi Covid19 akan segera berlalu, karena masyarakat patuh mengikuti isolasi mandiri, sebagai dampak dari terjaminnya hajat hidup mereka. 

Referensi : [1] [2]

https://money.kompas.com/read/2020/04/25/140500326/terimbas-pandemi-kekayaan-keluarga-hartono-lenyap-rp-196-triliun

Akhir kata, kalau anda setuju dengan hitungan diatas, mohon dapat dibagikan, agar pemerintah dapat lebih termotivasi, dan perusahaan-perusahan lebih peduli kepada masyarakat Indonesia tempat mereka meraup keuntungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun