Mohon tunggu...
Iskandar Harun
Iskandar Harun Mohon Tunggu... Pensiunan -

Lahir 1935 .TKI dinegara jiran dari 1971-1998, berkesempatan tugas dimanca negara. Menulis diblog ini sebagai pengganti bercerita dengan anak cucu yang mungkin membosankan mereka. Email; isk_harun@hotmail.co.id , isk_harun@icloud.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ahok: Lu Jual Guwa Beli

28 Januari 2014   07:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:24 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ahok sudah mulai ketularan gaya " Betawi ", " Lu jual guwa beli " .

Tadi malam Ahok muncul dalan acara Sentilan Sentilun. Dalam acara yang penuh jenaka ini muncul beberapa gagasan Ahok. Kalau tidak salah ada perumahan mewah dan Mall yang akan dibeli DKI untuk dijadikan fasilitas umum. Bahkan dia berencana membeli kedutaan Inggeris untuk dijadikan taman.

Muncul kata-2 Ahok, " Kalau dahulu pemerintah jual fasum untuk dijadikan gedung, mall dll, sekarang pemerintah beli mall, gedung-2 untuk dijadikan fasiltas umum "

Lebih menarik lagi , DKI sekarang punya APBN 72 T, atau bisa loncat 50 % . Ini caranya bagaimana , kok bisa dapat duit sebanyak itu .

Saya tidak tahu detailnya , cuma kalau disingkat , ini hasil kejujuran .  Kejujuran menghasilkan  20T lebih pertahun . Itu baru dari satu propinsi, berapa hasilnya kalau seluruh Indonesia berlaku sistem KEJUJURAN  ini

Dan lebih menarik lagi, tidak terdengar lagi setiap rencana pemerintah DKI selalu dihubungkan dengan bantuan ( hutang ) LN . Semua dari kocek sendiri.

Jokowi -Ahok selalu mengatakan " kita punya uang ", kalau pemerintah dahulu selalu tidak punya uang dan selalu sibuk ke LN , lobby untuk dapat pinjaman.

Mungkin karena merasa punya dana maka Ahok berani menantang ala Betawi , namun bukan untuk berantam atau tawruran .

Ahok ; Lu jual guwa beli.

Mungkin sekarang karena duit banyak dan belanja super ketat, semua dikontrol dengan system segala E, umpama e- budget, e-procurement , e-catalog,  maka banyak juga yang tidak suka.

Konon ada anggota DPRD mengkritik Ahok , buat apa lagi e-budget, itu tugas BPK yang mengontrol, bukan tugas Ahok.

Selamat kerja Ahok, teruskan  ..eh salah ... Lanjutkan.

..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun