Mohon tunggu...
Muhammad ishkyrumaf
Muhammad ishkyrumaf Mohon Tunggu... Penulis - Ishky

Penulis Jalanan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

73 Tahun Usia HmI, Mewujudkan Nilai-nilai Luhur HmI

5 Februari 2020   01:00 Diperbarui: 5 Februari 2020   00:58 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengurus HMI Komisariat Syariah IAIN Ternate

 Rabu, 5 Februari 2020.

Dalam literatur HmI dewasa ini, yang sudah banyak dirilis oleh tokoh-tokoh pembesar HmI atas sejarah dan pembentukan organisasi keumatan yang mulia ini, sudah tentu masalah masalah yang di hadapi oleh para candikia kala itu dalam konfigurasi politik, pendidikan, ekonomi, agama dan kebudayaan. Sehinga hal ini lah yang melatar belakangi berdirinya Himpunan Mahasiswa Islam (HmI), ini di polopori oleh Ayahanda Lafran Pane dan beberapa temannya di lingkungan Kampus Sekolah Tinggi Islam (STI) Yogyakarta pada Tanggal 5 Februari Tahun 1947 (bertepatan dengan 14 Rabiulawal 1366 H).

HmI memiliki dua (2) tugas yang di emban sejak kelahiranya hingga sekarang, yakni tugas Negara dan Agama, yang selalu memberi isyarat, dan HmI tidak terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia. Pada isysarat tersebut terbaca jelas atas Rumusan dari tujuan pertama HmI,  yakni Mempertahankan Negara Republik Indonesia dan Mempertinggi Derajat Rakyat Indonesia serta Menegakkat dan Mempertinggi Ajaran Agama Islam. Olehnya, HmI sudah menempati posisi sebagai kader bangsa Indonesia dalam dimensi dulu dan sekarang dan akan datang di masa selanjutnya.

Dari berdirinya HmI kini telah menghantarkan dan menempatkan pula HmI sebagai organisasi pembaharuan. Hal ini dapat di lihat dalam bukunya Prof. Dr. Harun Nasution, dalam bukunya yang berjudul "Pembaharuan Dalam Islam Sejarah Pemikiran Dan Gerakan", pembaharuan adalah yang selalu dipakai dalam bahasa Indonesia adalah kata modern, modernisasi, dan modernisme, Medernisme dalam masyarakat barat mengandung arti, fikiran, aliran, gerakan dan usaha untuk merubah faham-faham, adat istiadat, institusi-institusi lama dan sebagainya, dapat di sesuaikan dengan suasana baru yang di timbulkan oleh kamajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

Dari masa kemasa setiap pembaharuan yang timbul di manapun munculnya, menjadi sasaran yakni ada tiga (3) yaitu:

  • Organisasi
  • Pemikiran dan
  • Munculnya Ijtihad.

Dengan berdirinya HmI 5 Februari 1947, sebagai alat untuk melakukan pembaharuan. Jika usaha melakukan pembaharuan adalah tindakan wajib, maka alatnya pun wajib ada. Karena tanpa alat dan tujuan maka pembahruan mustahil tercapai. Dan bertolak dari konfigurasi  situasi dan kondisi negara Indonesia sebelum.

Lahirnya HmI, di letakan lah ide dasar dan pemikiran sebagai sasaran kedua, guna mengantisipasi konfigurasi situasi yang akan dirubah dan di perbaharui.

Serta meneruskan estafe perjuanagan, mengembangkan kesinambungan sejarah dan pemikiran HmI, untuk di sosialisasikan di tengah-tenga kehidupan masyarakat.Ini adalah sebuah masalah penting, karena didalamnya terkandung permasalahan tranformasi nilai, gagasan dan pemikiran, kepada generasi penerus.

                                             Ishky (penulis jalanan)

................YAKUSA.......................

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun