Mohon tunggu...
Isar Dasuki Tasim
Isar Dasuki Tasim Mohon Tunggu... Administrasi - Profil sudah sesuai dengan data.

Sebagai Guru SMA yang bertugas sejak tahun 1989 di Teluknaga Tangerang. "berbagi semoga bermanfaat"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Saran Rakyat Jangan Banyak Makan, Ganti dengan Ubi-ubian

7 Oktober 2019   14:44 Diperbarui: 7 Oktober 2019   14:49 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Beberapa minggu yang lalu menteri Puan menyarankan agar rakyat tidak terlalu banyak makan intinya diet lah, di tengah-tengah harga beras yang meningkat. Saran itu mungkin baik untuk rakyat agar berhemat dengan beras dan mengganti dengan makan yang jenisnya sama seperti umbi-umbian, kentang, ubi jalar serta singkong.

Indonesia pernah menyarankan agar Rakyat Indonesia makan setiap minggu satu hari untuk tidak makan nasi,  mengganti dengan jenis umbi-umbian. Saran itu di sampaikan oleh Presiden Soeharto. Setiap hari kamis keluarga Indonesia tidak makan nasi, kegiatan itu di sebut dengan kelinci tujuh belas. Kenapa kelinci 17, karena pada saat itu tepat pada hari kamis tanggal 17, tahun nya lupa, Kelinci Australia di ternak oleh Peternak kelinci yang kelinci itu dibawa kebinagraha tempat kantor Presiden ketika itu.

Menurut beliau bila rakyat Indonesia tidak makan nasi satu minggu sekali saja berapa ton beras yang dapat di hemat, jika penduduk Indonesia sekitar 200 Juta ketika itu  dengan setiap orang mengkonsumsi 0.5 liter sehari dapat diperhitungkan 0.5 x 200 juta penduduk diperoleh 100 juta liter/ hari tidak dikonsumsi oleh rakyat indonesia. Bila 1 kg beras sama dengan 1.3 liter beras maka 100 juta liter sama dengan 72juta kg beras sama dengan 72000 ton. tinggal mengalikan berapa ton selama satu tahun beras dapat di hemat.

Jadi saran untuk meliburkan diri agar tidak makan nasi selama 1 hari dapat di terapkan, sungguh luar biasa. Hanya bangsa Indonesia yang makanan utamanya nasi sulit untuk meninggalkan beras. Beberapa daera seberti di NTB ada yang konsumsinya jagung atau gandum saat ini sudar tidak populer lagi, mungkin masih ada yang memakan Jagung sebagai konsumsi utama.

Dengan dimikian bagi yang berkepentingan seperti kepala Daerah Gubernur sampai Bupati/Walikota agar dapat mencanangkan hal yang postif  yang pernah dilakukan oleh Presiden RI ke-2 untuk tidak makan nasi selama satu hari saja, selain menghemat beras, produk pertanian lainnya seperti Kentang, Umbi Jalar, Singkong dan lain-lain dapat tumbuh dan bergairah kembali. (IDT)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun