Mohon tunggu...
Isar Dasuki Tasim
Isar Dasuki Tasim Mohon Tunggu... Administrasi - Profil sudah sesuai dengan data.

Sebagai Guru SMA yang bertugas sejak tahun 1989 di Teluknaga Tangerang. "berbagi semoga bermanfaat"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ujian Nasional Dihapuskan?

20 Maret 2019   16:20 Diperbarui: 20 Maret 2019   16:25 972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tujuan Pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Tujuan pendidikan nasional begitu komprehensif dan membutuhkan alat ukur yang relepan bagi bekal hidup pribadi peserta didik. Alat ukur yang selama ini ada dalam sistem pendidikan, dengan melakukan sistem penilaian yang dilakukan oleh guru, satuan pendidikan dan oleh pemerintah. Penilaian yang dilakukan oleh guru, adalah melalui tes ulangan harian dengan berdasarkan Kompetensi  Dasar  yang telah di pelajari oleh siswa pada setiap jam pelajaran sesuai dengan mata pelajaran masing-masing, sementara penilaian oleh satuan pendidikan melalui Penilaia Akhir semester. Satu-satunya peniliaan yang dilakukan oleh pemerintah yaitu Ujian Nasional.

Ujian Nasional rencannya akan di hapuskan oleh salah satu Calon Wakil Presiden dengan menggantikan tes dalam bentuk lain, begitu di sampaikan pada debat Cawapres pada tanggal 17 Maret 2019. Tes yang mengukur kopetensi kemampuan siswa sudah dilakukan oleh siswa SMK. Tes dalam bentuk bagai mana yang akan dilakukan oleh calon wakil presiden bila beliau terpilih.

Perlu dipertimbangkan jangan asal membuat suatu kebijakan baru tanpa di kaji ulang. Memang kebijakan Ujian Nasional banyak mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, tetapi untuk mengetahui kemampuan siswa SMA yang berhasil dalam belajarnya perlu di ukur. Bagai mana mengukurnya, ya harus dilakukan tes. Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) merupakan tahun ketiga yang dilaksanakan di sekolah-sekolah. Tidak seluruh pelajaran yang di ujikan dalam mata pelajaran, hanya tiga Pelajaran dan satu pilihan mata pelajaran yang betul-betul di kuasai oleh siswa, dan tidak lagi menjadi penentu kelulusan.

Dalam UNBK banyak sekolah yang masih di bawah nilai rata-rata nasional, khususnya pelajaran Matematika. Sehingga masih di butuhkan alat ukur, untuk mengetahui kemampuan peserta didik.

Ketika Ujian Nasional di jadikan sebagai penentu kelulusan, banyak cara yang dilakukan oleh satuan pendidikan bahkan kepala dinas agar siswanya dapat lulus 100%, hal ini tidak terjadi lagi karena UNBK tidak lagi menjadi penentu kelulusan, hanya sebagai sarat untuk lulus saja.

Yang menentukan kelulusan para siswa hanya ada empat, yaitu: mengikuti seluruh pelajaran di sekolah tersebut, berkelakuan baik, lulus USBN serta mengikuti UNBK.

Jadi meurut hemat saya agar regulasi untuk menghilangkan ujian naional perlu dipertimbangan dengan bijak, serta di siapkan alat ukur yang lebih mendekati dengan kebutuhan, misalnya untuk melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi serta alat ukur untuk menjadi pekerja. Lulusan SMA dipersiapkan untuk melanjutkan keperguruan tinggi dan siswa SMK disiapkan umtuk menjadi tenaga kerja yang handal. (IDT)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun