Mohon tunggu...
Isal Teje
Isal Teje Mohon Tunggu... Blogger Ecek-Ecek -

Penulis ecek-ecek yang sedang mencoba menaikan karirnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Hampa

5 Desember 2017   11:08 Diperbarui: 5 Desember 2017   11:28 1026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sudut kamar menjadi kesaksian

Dalam keterbatasan, dikalbu tak ada kata selain diam

Relung jiwa melolong, menjerit tentang sebuah kehidupan yang hilang

Mata kosong melompong

Telinga mendengar lirih suara sendu dia kumandangkan

Seketika,

Tulang belulang meluruh tak berdaya, hitamku membalut

Kumandang dendam merajam meledak-ledak atas sebuah penyesalan

Apa daya ku Tuhan,

yang hanya dapat meratapi kehampaan hidup

Malam kian melarut,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun