Mohon tunggu...
Isa Fakhruddin
Isa Fakhruddin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mojokerto Desember 1997

Selanjutnya

Tutup

Metaverse Pilihan

Dota 2, Dead Game?

13 Juni 2020   18:10 Diperbarui: 13 Juni 2020   18:14 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri | Hasil screenshot

Dota adalah salah satu game legendaris yang dimainkan di PC. Pada awal mulanya dota adalah game mods dari game warcraft III yang dibuat pada tahun 2002. Dota adalah maps modifikasi di dalam warcraft III atau lebih mudah nya adalah sebuah mini game yang dibuat oleh beberapa komunitas. Mods Dota menjadi terkenal dan banyak dimainkan di beberapa negara, pada saat itu dinamakan dota allstar. Karena developer warcraft tidak menyediakan server untuk bermain dota, akhirnya beberapa komunitas membuat sendiri layanan server di Negara masing – masing. 

Dari hanya sebuah komunitas yang aktif, dari game dota allstar akhirnya dibuat lah sebuah game Dota 2. Dibuat oleh sebuah developer game yaitu valve. Dota 2 dikembangkan sekitar pada tahun 2009 dan memakai platform steam. Pada mulanya Dota 2 hanya bisa dimainkan beberapa pemain saja yang mempunyai early access. Beberapa tahun kemudian setelah banyak yang memainkan game ini, akhirnya diadakan turnamen esport  dengan hadih satu juta dolar. Turnamen tersebut akhirnya di selenggarakan tiap tahunnya dengan hadiah yang meningkat tiap tahnnya, pada tahun 2019 hadiah turnamen The International Dota 2  mencapai 30 juta dolar AS.

Dota 2 mengalami masa gemilang pada tahun 2015 sampai 2016. Menurut Database Steam Pada tahun tersebut pemain Dota 2 bisa mencapai 1,2 juta tiap harinya.  Hadiah turnamen esport untuk Dota 2 naik pesat tiap tahunnya . Tapi mengapa mulai tahun 2018 pemain Dota 2 semakin berkurang, bahkan ada yang menyebut Dota 2 adalah “dead game”

Penurunan pemain dimulai saat tahun 2017 pemain dota hanya mencapai sekitar 600 ribu pemain tiap harinya. Ketika terjadi update besar – besaran pada 2019 kenaikan pemain Dota dinilai masih sedikit, bahkan update  yang bertajuk “The Outlander” dinilai  banyak perubahan yang menyusahkan player baru.

Dota 2 dinilai adalah game dengan kompleksitas tinggi sehingga kesulitan untuk mendapatkan pemain baru. Pemain yang baru akan kesulitan sekali beradaptasi ketika bermain dengan pemain lama yang lebih paham mechanic saat bermain, akibatnya pemain baru akan kesulitan dan akhirnya menggalkan Dota 2.

Tantangan Dota 2 juga pada game smarphone yang menyediakan games MOBA sejenis dengan  Dota 2, Mobile Legend misalnya. Jika dibandingkan dengan Dota 2 game tersebut lebih mudah dipahami oleh player baru dan game tersebut lebih praktis karena bias dimainkan dimanapun. 

Terus sampai berapa lama Dota 2 akan bertahan ? Akankah turnament Dota 2 akan berhenti diadakan? Mungkin sebagian orang akan menyayangkan hal tersebut  karena beberapa orang telah memainkannya bertahun – tahun, terutama pro player  yang bermain diajang professional Dota 2. Semoga hal tersebut tidak terjadi dalam waktu dekat ya..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun