Mohon tunggu...
Alifis@corner
Alifis@corner Mohon Tunggu... Seniman - Seniman Serius :)

Sebagaimana adanya, Mengalir Seperti Air | Blog : alifis.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gema Makna Idul Adha di Penfui 2020

31 Juli 2020   12:15 Diperbarui: 1 Agustus 2020   03:24 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jamaah Sholat Idul Adha di Penfui. Tetap berjarak & memakai masker (dokpri)

Seiring Jum'at  pagi tadi yang cerah, tepat di penghujung Juli 2020 atau 10 Dhu'l-Hijjah 1441 H warga muslim Penfui  menunaikan ibadah sholat Idul  Adha di lapangan (tepatnya tanah kebun) salah satu keluarga di Kompleks Amanah Mess GIA, Kelurahan Penfui.

Momentum yang unik, kreatif menyikapi era pandemi covid-19 yang secara masif membatasi ruang gerak dan aktivitas segala hal yang bersifat massal atau berkumpulnya massa dalam jumlah besar. 

Sholat Idul Adha di kompleks Amanah, Mess GIA Penfui ini tercatat sebagai momen kedua, setelah diawali dengan sholat Idul Fitri terdahulu (lihat di artikel Idul Fitri 2020 Anti Mainstream). Bedanya saat Idul Fitri, inisiatif murni dari salah satu keluarga dan diikuti hanya warga muslim sekitar kompleks. 

Sholat Idul Adha kali ini, muncul dari kegalauan sebagian takmir masjid Al Mujahidin dan warga muslim Penfui tentang ketidakpastian penyelenggaraan sholat Idul Adha yang biasa dilaksanakan oleh di Shelter Pangkalan TNI AU El Tari. Tidak juga dilaksanakan di Masjid Al Mujahidin sebagaimana 40-an Masjid di sekitaran Kota Kupang. 

Informasi yang beredar lebih disebabkan karena tidak mendapat ijin dari pihak TNI AU. Padahal sejak saya dan keluarga berdomisili di Penfui tahun 2004, Shelter telah menjadi primadona ribuan umat dari berbagai wilayah Penfui, Baumata, Oesapa, Liliba, Airmata dan sekitarnya untuk bersama-sama bermunajat pada Yang Kuasa dikala Idul Fitri dan Idul Adha.

Di saat warga muslim Penfui  agak galau dengan tidak diadakannya sholat Idul Adha di Shelter Pangkalan TNI AU maupun di masjid Al Mujahidin, lebih galau lagi, ketika pihak TNI AU dan keluarga, telah berencana mengadakan sholat Idul Adha di lapangan dalam kompleks TNI AU.  Hanya untuk kalangan internal. Sipil pasti tidak mungkin dijinkan personil piket untuk masuk ke dalam kompleks di gerbang.

Disisi lain, masjid/mushola terdekat yang menyelenggarakan berjarak cukup jauh. Tercatat Mushola  Al Faidah di RSS Liliba berjarak  lebih dari 2 km arah utara, Masjid Al Istiqomah TDM berjarak hampir 3 km arah barat, Mushola Jabal Rahmat di RS Baumata berjarak 3 km arah selatan.

Rencana dan persiapan pun sudah digulirkan sepekan sebelum hari ini. Sedikit pembersihan lahan, karena lapangan kebun sudah cukup bersih dari rerumputan. Hanya sedikit usaha untuk memindahkan batu yang tertanam di tengah lapangan. Hari kemarin, persiapan sudah fix, puluhan bapak-bapak 'sipil' dari Takmir Masijid Al Mujahidin dan warga kompleks bergotong-royong menyiapkan tempat termasuk parkir motor atau mobil. Semua memiliki niat dan semangat agar acara hari ini bisa lancar dan membawa berkah.

 Ikhtiar dijalankan, bagaimanapun situasi memang penuh keterbatasan. Pandemi Covid-19 kiranya sangat signifikan mempengaruhi  kebijakan terkait berkumpul dan interaksi ratusan bahkan ribuan orang dalam satu kawasan. Protokol kesehatan tetap harus dikedepankan. Mau tidak mau harus terus menjadi ingatan bahwa virus corona bisa berada dimana-mana.

Menilik keputusan TNI AU untuk tidak mengijinkan sholat Idul Adha di Shelter Pangkalan termasuk di masjid AL Mujahidin yang berada di kompleks TNI AU, tidak terlepas dari kekuatiran pimpinan TNI atas penyebaran covid-19 di lingkungan TNI AU. Kegiatan sholat dengan massa membludak akan cukup meresahkan dan mengkuatirkan dari sisi potensi penularan. Jumlah yang tidak mungkin secara prosedural atau protokoler kesehatan bisa dikendalikan dengan mudah. Apalagi ini orang-orang sipil, yang menurut kacamata tentara, cenderung bertindak 'bebas' jika tidak dibarengi kesadaran pribadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun