Mohon tunggu...
Alifis@corner
Alifis@corner Mohon Tunggu... Seniman - Seniman Serius :)

Sebagaimana adanya, Mengalir Seperti Air | Blog : alifis.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Survei: Problematika Mahasiswa Saat Kuliah Daring dan Solusinya

12 Juni 2020   15:32 Diperbarui: 16 Juni 2020   03:41 3667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbahagialah 56,2% mahasiswa yang sudah difasilitas orang tua dengan baik. Sebelum pandemi berlangsung orang tua mereka sudah menyisihkan anggaran untuk membelikan laptop dan smartphone bagi anaknya. Yang 34,8% tetap harus bersyukur karena bisa berbagi gawai dengan saudara atau orang tua selama menjalani kuliah daring.

Yang patut mendapat perhatian pihak universitas adalah 12,4% mahasiswa yang gawainya tidak layak dukung untuk kuliah daring. Tidak mungkin mereka harus terus menggantungkan kebaikan dan merepotkan orang lain. Pihak prodi dan fakultas harus memiliki 'student mapping' terkait aksesibilitas kuliah daring dan menyikapi dengan mendata mahasiswa yang memiliki keterbatasan tersebut. Solusinya bisa dengan berbagai alternatif tergantung situasi, misalnya yang berada di sekitar kampus, difasilitasi dengan menggunakan laboratorium komputer yang memiliki wifi.

Kelayakan gawai kuliah daring (dokpri)
Kelayakan gawai kuliah daring (dokpri)

Ketika 61,2% mahasiswa menyatakan fasilitas penunjang yang digunakan selama kuliah daring, cukup layak dan sangat layak, berarti 38,8% mahasiswa lainnya itulah yang perlu diperhatikan. Tinggal mekanisme teknisnya saja yang perlu diatur.

Dalam situasi 'darurat pendidikan' seperti ini kampus akan lengang dengan keriuhan aktivitas pembelajaran, tetapi harus difikirkan sebelum semester ganjil 2020/2021 berlangsung terhadap  kurang lebih 40% mahasiswa yang mungkin dilema mengahdapai kuliah daring.

Kalaupun normal baru benar-benar diterapkan disaat laju infeksi penularan dan rasio penyebaran kasus covid-19 belum juga dibawah 1, maka perkuliahan kelas normal sangat beresiko dan kuliah daring tetap dipertahankan. Harus ada pengaturan baru sesuai protokol kesehatan terkait jumlah kursi dalam ruangan serta sebaran jam perkuliahan sehingga tidak menumpuk di jam-jam tertentu. Mungkin 1 kelas reguler dipecah menjadi 2 grup yang bergilir untuk kuliah daring dan kuliah kelas menjadi satu solusi alternatif.

Paket Data Mahasiswa

 Pilihan akses data dalam kuliah daring (dokpri)
 Pilihan akses data dalam kuliah daring (dokpri)

Paket data. Ini menjadi kendala mahasiswa selanjutnya saat kuliah daring walau sudah memiliki laptop dan smartphone canggih dan belum tentu bisa mengikuti proses pembelajaran dengan lancar.

Paket data menjadi tumpuan mahasiswa. Mayoritas (82,6%) mahasiswa membeli paket data, lainnya 13,2% memanfaatkan wifi berbayar yang dirumah atau gratis.  Yang anggaran terbatas 6,8% berbagi paket data diantara teman atau saudara di rumah. Sedangkan yang menggunakan paket data tetapi juga mencari wifi gratis ada 7,4%. Ini mungkin dilakukan saat paket data sudah mepet atau habis sehingga usaha lain yang dilakukan adalah mencari gratisan karena tidak ada anggaran lagi untuk membeli paket data.

Urusan paket data yang harus dibeli  ini jadi runyam karena membutuhkan anggaran tersendiri. Mahasiswa yang biasanya untuk urusan akademik bahkan urusan non akademik seperti hiburan dan media sosial mengandalkan wifi di kampus, tiba-tiba beralih ke paket data yang sangat terbatas, tentu kelimpungan. Tulisan artikel Survei: mayoritas mahasiswa menganggap kuliah online itu nyebelin, bukan disebabkan karena model pembelajarannya, tetapi lebih terkait dengan bengkaknya anggaran paket data yang menyulut emosi mahasiswa dan orang tua. Gara-gara paket data, mahasiswa menjadi lebih sering menerima omelan orang tua.

Penyedia fasilitas wifi untuk kuliah daring (dokpri)
Penyedia fasilitas wifi untuk kuliah daring (dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun