Mohon tunggu...
Alifis@corner
Alifis@corner Mohon Tunggu... Seniman - Seniman Serius :)

Sebagaimana adanya, Mengalir Seperti Air | Blog : alifis.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Romantika Hilal, Bulan Sabit Muda Pertama

23 Mei 2020   12:24 Diperbarui: 23 Mei 2020   12:15 1742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Yeee, geer mas Hilal. Yang kurindukan Hilal bulan sabit muda, bukan Hilal pemuda menyebalkan, tau?", seloroh Aisyah sambil rertawa renyah.

Di balik jendela kaca, Aisyah sejenak menebarkan  pandangan ke arah garis pantai nun jauh disana. Awan tipis bergelayut manja, berarak lembut sepanjang cakrawala yang memerah. Matahari turun perlahan menuju horison.

"Hilal telah tampak belum mas? Kasih tahu ya, saya mau share ke orang rumah", chat Aisyah di hapenya.

"Mas Hilal pasti sedang mengamat ke arah sana", guman Aisyah sambil meluruskan hijabnya, yang tertiup angin sepoi. Sudah biasa chat yang dikirim kepadanya baru dijawab setelah sekian lama. Paling cepat 10 menit, rekor paling lambat 3 hari. Betul-betul sang raja telat.

"Kalau bukan sedang pendemi corona, aku ingin ikut serta". Guman kedua Aisyah di senja yang masih cerah sambil sedikit mendesah. Hal yang tidak mungkin. Ortunya tak akan mengijinkannya. Dia lalu beringsut menuju rak buku di sudut kamar.

Senja lagi sunyi. Ditaruhnya hape, lalu merebahkan diri. Ini sudah hari ke-28 puasa. Sejak kampus beralih ke kuliah online, Aisyah pilih mudik di kotanya. Menemani  bunda. Pekan kemarin UAS online juga sudah selesai.

Hilal, yang dipanggil mas Hilal oleh Aisyah, adalah kakak angkatan di kampusnya. Beda prodi. Handsome dan baik sekali. Ketemu juga tak terduga. Saat ada kajian Islam, disitulah sempat kenalan. Komunikasi berlanjut dengan saling berbincang. Dari situ juga Aisyah tahu, ini anak keranjingan sekali dengan  segala hal yang berbau Astronomi.

"Ais, Hilal yang mana nih?", sahut Hilal terdengar cengengesan dihape seberang. Dehh.

"Mas, kan Aisyah yang bertanya, kok malah ditanya?Ya Hilal, bulan sabitlah ", sergap Asiyah. Bikin gundah hati saja pertanyaannya. Aisyah khan wanita, gengsi lah menampakkan perasaannya. Ini juga lagi puasa.

"Yakin nih, ga rindu dengan Hilal yang satu ini, yakin? hehehe....", tawa cengengesnya yang menyebalkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun