Mohon tunggu...
Alifis@corner
Alifis@corner Mohon Tunggu... Seniman - Seniman Serius :)

Sebagaimana adanya, Mengalir Seperti Air | Blog : alifis.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Lagi Puasa Berolahraga?

10 Mei 2020   15:45 Diperbarui: 10 Mei 2020   15:43 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Itu sebuah pilihan. Ada yang meliburkan diri dari berolahraga atau membatasi diri dengan mengurangi aktivitas fisik, menghemat gerak untuk menjaga stamina. Ada yang memang kesehariannya malas berolahraga, ditambah suasana berpuasa, makin tidak kepikiran. Toh, tidak berolahraga pun, tidak ada yang melarang. 

Aristoteles pernah berujar, Limits exist only in the mind. Batas sebuah kemampuan itu hanya ada dalam pikiran. Semua kembali pada pribadi masing-masing bagaimana mengatur pola aktifitas dalam mengisi dan memaknai  bulan Ramadan. Implikasinya akan terlihat dalam aktivitas sehari-hari.

Kecerdasan Fisik

Dalam bahasa Al qur'an, manusia itu terdiri atas Jisim atau tubuh [QS Al Baqarah (2):247], aqal atau pikiran [QS Al An'am (6):32], lubb atau mental [QS Ali 'Imran (3):190], qolb atau emosi [QS Al Qashash (10);28], fu'ad atau ruhani [QS As Sajdah (32):9], nafs atau jiwa [QS Al Baqarah (2):48], dan Ruh [QS As Sajdah (32):9].

Begitu komplit. Keseluruhan potensi manusia tersebut harus dibelajarkan supaya hidupnya menjadi cerdas dan berkualitas. Pembelajaran meliputi 4 aspek kecerdasan, yaitu kecerdasan fisik (tubuh), kecerdasan mental (akal pikiran, mental), kecerdasan emosional (perasaan, emosi), kecerdasan spiritual (ruhani, spirit). Keempat kecerdasan ini menjadi komponen struktur dalam bangunan kecerdasan jiwa manusia. Karena kecerdasan jiwa adalah hasil dari interaksi kecerdasan fisik, mental, emosional dan spiritual manusia.

Banyak yang menganjurkan saat berpuasa silahkan berolahraga dengan porsi seimbang. Pagi atau sore hari. Jenis olahraga disesuaikan dengan kesempatan ditengah kesibukan, situasi dan kondisi. Di tengah situasi wabah covid19 seperti saat ini, yang penting dijaga adalah physical distancing, jaga jarak dengan orang lain untuk menghindari resiko terkontaminasi. Jangan sampai niat berolahraga justru malah menjadi pasien corona. Naudzubillah...

Ada banyak pilihan yang penting jangan memaksaan diri. Bisa jalan santai, jogging, bersepeda, senam atau berbagai bentuk lainnya. Saya lebih memilih olahraga di rumah denga peralatan seadanya di rumah. Sekalian berbarengan dengan kegiatan rumah sehari-hari. Sehingga tidak perlu persiapan khusus, keluar rumah dan tetek bengek lainnya. Kalaupun olahraga di luar, biasanya saat antar istri ke pasar di bibir pantai, saya akan jalan santai diselingi sedikit jogging. Ditemani angin sepoi dan sapaan deburan ombak.

Pagi tadi saya berolahraga ditemani anak ketiga. Sambil membersihan pekarangan dan memberi makan piaraan. Sederhana dan biasa saja. Berikut ini sketsanya.

Jalan Kaki dan Jogging Kecil

 Jalan kaki dan jogging kecil seperti pada  gambar diawal, adalah olahraga gratis yang paling ringan, tanpa beban. Pagi yang segar, kita nikmati dengan jalan-jalan disekelilling pekarangan rumah, sambil senam menggerakkan badan. Jalan kaki diselingi lari-lari kecil berulang-ulang memutar pekarangan atau sekedar bolak-balik di jalan setapak. Saya lebih sering melepas alas kaki. Selain kebiasaan sebagai orang ndeso, juga untuk menstimulasi syaraf di telapak kaki.

Si kecil Azka, berlari-lari gembira bersama 10 kucing meong. Lari kecil membawa snack, kesepuluh  meong mengikuti di belakangnya. Lucu, sungguh menggembirakan. Lalu saya selingi dengan lari ditempat menggunakan alat sederhana. Sebenarnya bisa juga dilakukan tanpa alat, dengan berlari di tempat. Dengan alat ini membuat tubuh tidak terlalu dipaksa bergerak. Ini saya lakukan selama 5 -- 10 menit. Diulang 2 kali sudah cukup.

Kalau tidak puasa, bisa lebih lama. Bagi orang berumur olahraga ini paling aman, kecil beresio cedera. Lumayan, baik untuk jantung dan melancarkan sirkulasi darah. Badan menjadi hangat, otak menjadi rileks, menjadi semangat dan bergairah.

Angkat Beban dan Olahkaki

dokpri
dokpri
Olahraga selanjutnya adalah melatih otot tubuh lainnya, dengan  angkat beban dengan sepasang burbe 4 kg yang ringan dan > 10 kg yang dibuat dari bekas wadah cat yang diisi semen cor. Sederhana dan tidak perlu datang ke gym. Manfaatnya untuk melatih daya tahan otot, melatih tulang dan membakar lemak. Diulang tiga kali dengan beberapa variasi pada durasi 3 menit. Ini puasa, jangan memaksa.

Gerakan lain yang bisa dilakukan adalah berlari kecil di tangga berulang naik turun, atau bisa digantikan dengan sekalian beraktifitas seperti mengangkat air di timba. Dilakukan berulang naik turun. Gerakan ini bisa dilakukan sekitar 5 menit, berulang seperlunya. Kebetulan topografi tanah di rumah tidak datar sehingga di beberapa tempat dibuat tangga-tangga kecil untuk akses pekarangan. 

Gerakan ini biasa saya lakukan juga saat mengganti air minum bebek dan angsa, atau saat menyiram bunga. Dilakukan bergantian lengan kanan dan kiri, supaya seimbang. Ini untuk memperkuat otot kaki dan persendian tulang.

Gerak Berulang Menyapu Pekarangan & Hulahoop

Kegiatan menyapu pekarangan ini menjadi rutinitas setiap pagi. Jika pagi hari tidak sempat maka dialihkan sore hari. Dedauan yang mulai rontok masuk musim kemarau, perlu disapu untuk selanjutnya dijadikan kompos. Kegiatan menyapu, lebih dominan di gerakan tangan dan langkah kecil sekeliling pekarangan. Menyapu lebih bersifat kegiatan sehari-hari bukan olahraga tetapi jika dilakukan dengan senang hati maka berkeringatpun dinikmati.

dokpri
dokpri
Sementara si kecil Azka, suka sekali dengan olahraga hulahoopnya. Ini olahraga ringan yang menuntut keluwesan pinggang dan keseimbangan. Lucu dan menyenangan. Azka bisa bertahan dalam 100 putaran, kalau saya 5 putaran sudah prestasi mengagumkan. Hehehe

Olahraga ringan dengan aktivitas sehari-hari sebenarnya berbeda. Agar kegiatan sehari-hari bermakna olahraga yang memiliki manfaat lebih spesifik, maka siasati dengan dilakukan berulang. Kegiatan tetap jalan tetapi manfaat olahraga juga didapatkan.

Bagi yang tidak memiliki pembantu rumah tangga maka kegiatan sehari-hari menjadi alternatif olahraga kreatif. Seperti membersihkan kaca jendela, memangkas tanaman dan bunga, menyikat lantai dan dinding kamar mandi, mengepel lantai, atau kegiatan lain yang menuntut kekuatan fisik seimbang dan dilakukan berulang. Yang penting perlu diingat, bahwa dalam melakukan olahraga ini harus dalam kadar intensitas normal dan tidak berlebihan. Saat berpuasa lakukan dengan sadar diri supaya tidak berpotensi untuk menimbulkan dehidrasi.

Olahraga di rumah, Alhamdulillah. Membakar kalori, cukup menguras energi. Lingungan rumah jadi bersih, tubuh sehat, hati senang dan insya Allah puasa lancar. Aamiin YRA.

Salam sehat.

alifis@corner

100520

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun