Mohon tunggu...
Alifis@corner
Alifis@corner Mohon Tunggu... Seniman - Seniman Serius :)

Sebagaimana adanya, Mengalir Seperti Air | Blog : alifis.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Video Ramadan Lebaran Pilihan

Lidah Saus Lada Hitam, Sajian Sahur Jempolan

3 Mei 2020   18:54 Diperbarui: 3 Mei 2020   18:51 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
lidah sapi dan bumbu-bumbunya (dokpri)


Sahur adalah waktu terbaik di bulan Ramadan untuk mengisi tubuh dengan asupan pembentuk energi, yang  dimanfaatkan untuk beraktivitas kala berpuasa di siang hari. Hanya saja, di keluarga saya kadang-kadang sikap malas ditunjukkan anak-anak saat makan sahur. Memang bangun digelap malam sebelum subuh pasti dalam kondisi mengantuk. Dan saat tubuh sedang tidak ada hasrat makan. Yang menganggap biasa, itu sudah dibarengi dengan motivasi yang kuat.

Salah satu hal yang diperhatikan para ibu-ibu supaya bisa menarik minat anggota keluarga makan sahur  adalah sajian menu sahur harus menarik dan sesuai selera. Disamping itu menu yang disuka juga diusahakan berganti. Tidak monoton itu-itu saja. Saya hanya mendeskripsikan saja, karena istri dan para ibu sudah lebih tahu. Hahaha.

Kemarin, pas belanja daging di Aldia istri ternyata juga membeli lidah sapi. Nah mau dimasak apa ini lidah tak bertulang?  IStri bilang, namanya "Lidah Saos Lada hitam". Selingan supaya anak-anak doyan makan dan tetap semangat di kala menjalankan ibadah puasa.

Oiya, sekedar berbagi, lidah dan daging sapi di propinsi NTT melimpah. Harganya pun cenderung stabil dan bahkan termurah dibanding daerah lain di Indonesia.  Kalau di Jawa berkisar Rp. 110.000,- di NTT stabil di Rp. 90.000,-. Kondisi alamnya yang dominan padang terbuka terutama di pulau Sumba memang sangat mendukung pengembangan populasi ternak sapi. NTT adalah penyuplai daging sapi di wilayah DKI dan sekitarnya, bahkan kebutuhan nasional.

Saya coba gali informasi kuliner tentang masakan lidah sapi. Tidak banyak yang mengetahui, termasuk saya bahwa ada satu bagian yang sangat nikmat untuk dikonsumsi. Yaitu lidah sapi yang memiliki tekstur dan juga rasa yang sangat enak saat diolah dan dijadikan santapan. Ternyata masyarakat penyuka kuliner juga sedang dihujani tren makan lidah sapi. Buat sebagian besar orang, katanya lidah adalah bagian dari sapi yang paling enak buat dimakan. Dagingnya empuk dan juicy. Konon, masyarakat Jepang sudah sejak lama jadi penyuka kuliner lidah sapi.

Sore tadi saya membantu istri untuk menyiapkan menu "Lidah Saos Lada Hitam" yang akan disajikan dalam menu sahur. Berbagai bumbu telah disiapkan yaitu bawang putih, bawang merah, bawang bombay, lada, merica, garam dan gula aren. Bahan utama lidah sapi dan saos lada hitam merek Saori juga sudah siap. Itu semua bumbu-bumbu alami. Sudah kebiasaan kami untuk tidak menggunakan penyedab kimiawi buatan. Proses masaknya tidak rumit. Dan tidak sampai 1 jam sudah jadi.

Oke semoga nantinya lezat saat disantap, tapi apakah sehat?

Yang agak mengejutkan dengan tekstur dagingnya yang kenyal, lidah sapi ternyata memiliki kandungan nutrisi yang penting  tubuh. Diantaranya adalah kandungan protein tinggi, sumber vitamin B12, zat besi, selenium, magnesium, kalium yang baik untuk produksi sel darah merah, dan seng yaitu nutrisi yang membantu kemampuan tubuh Anda dalam menyembuhkan luka serta melindungi sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, ternyata dari 100 gram gram lidah sapi mengandung 7 gram lemak jenuh, hehe. Ini jadi sedikit kepikiran. Woow. Nyaris 30% dari asupan maksimal lemak jenuh dalam sehari. Resikonya jika kadar kolesterol berlebih akan mengganggu kesehatan. Woow. Dari sini saya juga diingatkan, ada batasan-batasan dalam ajaran Islam bahwa segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Termasuk dalam mengkonsumsi berbagai jenis makanan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Video Ramadan Lebaran Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun