Mohon tunggu...
Alifis@corner
Alifis@corner Mohon Tunggu... Seniman - Seniman Serius :)

Sebagaimana adanya, Mengalir Seperti Air | Blog : alifis.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jadi 5 Juni, Idulfitri?

2 Juni 2019   21:22 Diperbarui: 2 Juni 2019   21:47 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pergantian hari dalam kalendar Hijriyah dimulai setelah terbenamnya Matahari. Sementara, pergantian bulan yang sedang berjalan menuju ke bulan yang baru (mis. Ramadan ke Syawal) ditandai dengan terjadinya konjungsi/ijtimak/fase Bulan mati sebelum terbenamnya Matahari pada hari tersebut.

Konjungsi geosentrik akan terjadi pada Senin 3 Juni 2019 pukul 17:03 WIB. Di kota Lhok Nga, NAD (mewakili kawasan barat Indonesia), Matahari terbenam geometris (lengkungan atasnya berada di horison/cakrawala & keadaan tanpa atmosfer) pukul 18:46 waktu setempat. Dengan demikian, syarat konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam dipenuhi.

Bagaimana posisi hilal (sabit Bulan pascakonjungsi) relatif terhadap horison pada saat Matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia?

Garis-garis diagonal dalam peta ketinggian hilal yang disediakan BMKG (terlampir) menyatakan lokasi-lokasi di Indonesia (dengan beragam lintang & bujur geografis) yang memiliki ketinggian hilal sama dari horison/cakrawala. Perhitungan dilakukan BMKG dengan kondisi toposentrik (pengamat di permukaan Bumi) dan menyertakan koreksi atmosfer Bumi.

Terlihat bahwa ketinggian hilal pada saat Matahari terbenam bernilai negatif di hampir seluruh wilayah Indonesia, kecuali di kawasan pantai barat Sumatera (perhatikan garis diagonal 0). Semakin ke arah barat, posisi hilal bertambah tinggi di atas horison pada saat Matahari terbenam.Konjungsi terjadi sebelum terbenamnya Matahari, namun posisi Bulan berada di bawah horison (ditandai dengan nilai negatif) saat Matahari terbenam. Hal ini berarti Bulan terbenam lebih dulu daripada Matahari. Objek yang akan diobservasi haruslah objek yang memiliki ketinggian positif saat Matahari terbenam, sehingga hadirnya klaim keberhasilan mengamati hilal dari wilayah Indonesia pada Senin petang besok tidak memiliki landasan ilmiah.

Berdasarkan peta ketinggian hilal pada Senin 3 Juni 2019 tersebut, dapat diprediksi hasil keputusan sidang itsbat yang akan dipimpin langsung oleh MENAG RI pada Senin 3 Juni besok : "Menetapkan Selasa 4 Juni 2019 sebagai hari ke-30 Ramadan, sehingga 1 Syawal 1440 H akan dimasuki pada Selasa 4 Juni pascaterbenam Matahari".

Dengan kata lain, salat Hari Raya 1 Syawal 1440 H akan ditegakkan pada Rabu 5 Juni 2019 pagi di wilayah Indonesia.

Prediksi keputusan sidang itsbat di atas sangat mungkin berbeda dengan keputusan Kerajaan Saudi Arabia maupun beberapa kelompok minoritas di tanah air yang menggunakan metode berbeda dalam penentuan waktu berhari raya. 

SEMOGA BERMANFAAT.

Judistira Aria Utama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun