Mohon tunggu...
irwas abdullah
irwas abdullah Mohon Tunggu... Guru - Guru Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa

Saya seorang guru, disamping itu juga saya sering mengisi acara pengajian dan berceramah di majelis-majelis ilmu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Koneksi Antarmateri Modul 1.4 Penerapan Budaya Positif pada SMPN 2 Bajeng Barat Kabupaten Gowa

26 Agustus 2022   06:11 Diperbarui: 26 Agustus 2022   07:02 883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan Guru Penggerak memiliki tiga modul, terdiri dari paket modul 1, 2 dan 3. Paket Modul 1 Paradigma dan Visi Guru Penggerak, terbagi lagi menjadi empat modul, yakni; modul 1.1. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara, modul 1.2. Nilai--Nilai dan Peran Guru Penggerak, modul 1.3. Visi Guru Penggerak, dan modul 1.4. Budaya Posistif. Keempat modul tersebut sudah tuntas terbahas di LMS, dengan ringkasan alur belajar MERDEKA, yang terdiri dari pembelajaran Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep Pembelajaran, Ruang Kolaborasi, Refleksi Terbimbing Pembelajaran, Demonstrasi Kontekstual Pembelajaran, Eksplorasi Pemahaman Pembelajaran, Koneksi Antarmateri pembelajaran, dan Aksi Nyata.

Menurut Ki Hajar Dewantara (2009), "pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya" Lanjut KHD, menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Sebagai guru atau pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, yaitu kodrat alam dan kodrat zaman, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak".

Berbicara mengenai budi pekerti, atau watak atau karakter, menurut KHD merupakan perpaduan antara gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga. Budi pekerti dapat juga diartikan sebagai perpaduan antara Cipta (kognitif), Karsa (afektif) sehingga menghasilkan Karya (psikomotor). Maka peranan keluarga merupakan tempat yang paling utama dan terbaik untuk melatih pendidikan sosial dan karakter baik bagi seorang anak. Keluarga merupakan tempat bersemainya pendidikan yang sempurna bagi anak untuk melatih kecerdasan budi-pekerti dan kecerdasan sosial. Lingkungan keluarga menjadi tempat yang utama bagi anak untuk mendapatkan teladan, tuntunan, pengajaran dari orang tua. Keluarga juga dapat menjadi tempat untuk berinteraksi sosial antara kakak dan adik sehingga kemandirian dapat tercipta karena anak-anak saling belajar antar satu dengan yang lain dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.

Saya memperoleh pelajaran berharga bahwa pendidik/guru apalagi orangtua, haruslah menjadi pelayan pada anak. Beraneka macam istilah, seperti pembelajaran berpusat pada murid atau menghamba pada murid, serta menumbuhkan kepemimpinan murid. Saya sebagai guru harus melayani segala bentuk kebutuhan murid yang pasti tidak sama (berbeda-beda). Saya harus memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan ide, berfikir kreatif, mengembangkan bakat dan minatnya, (Merdeka Belajar).

Gambar Kegiatan Jum'at Ibadah (Dokpri)
Gambar Kegiatan Jum'at Ibadah (Dokpri)

Untuk mewujudkan filosofi pemikiran KHD, sebagai pendidik harus memiliki nilai dan peran untuk mempengaruhi proses pembelajaran pada anak. Nilai-nilai itu terdiri dari; mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid. Sedangkan peran guru penggerak adalah Bertindak sebagai pemimpin pembelajaran, Bertindak sebagai Coach dengan guru lain, Mendorong kolaborasi dengan yang lain, Menggerakkan komunitas praktisi, dan Mewujudkan kepemimpinan siswa.

Nilai-nilai dan peran guru inilah yang akan diejawantahkan dalam mewujudkan profil pelajar pancasila, yaitu: Terbentuknya murid yang Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, Berkebinekaan Global, Bergotong Royong, Kreatif, Bernalar kritis, dan Mandiri. Selanjutnya akan dilanjutkan dalam langkah perubahan dengan menggunakan Pedekatan Inquiri Apresiatif (IA) yang dikenal dengan Tahapan BAGJA. Tahapan BAGJA yaitu Buat pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, Atur eksekusi. BAGJA adalah merupakan model manajemen perubahan yang menggunakan paradigma Inkuiri Apresiatif. dikenal sebagai pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan. 

Dalam rangka mewujudkan Budaya Positif di sekolah maka visi Guru Penggerak yang menerapkan pendekatan Inquiri Apresiatif (IA) melalaui tahapan BAGJA, dapat dihubungkan dengan gambaran filosofi Kearifan lokal masyarakat Gowa Sulawesi Selatan, yang dimotivasi oleh semangat siri' na Pacce sebagaimana ungkapan orang Makassar, "Takunjunga bangun turu' naku gunciri' gulingku kualleangngangi tallanga na towaliya", artinya yakni begitu mata terbuka (bangun di pagi hari), arahkan kemudi, tetapkan tujuan ke mana kaki akan melangkah, pasang tekad. "Lebih baik tenggelam daripada balik haluan (pulang ke rumah) sebelum tercapai cita-cita".

Dokumentasi Pribadi (Dokpri)
Dokumentasi Pribadi (Dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun