Lalu dengan cara apakah manusia dahulu dapat mengenal tuhan?
Ternyata orang dahulu cara mengenal tuhan dengan cara yang  sederhana adalah dengan membuat satu rumah sebagai untuk pemenungan diri pada hakikat kehidupan, yakni rumah tersebut sebagai tempat yang untuk berkomtemplasi diri, dengan berduduk bersila memohon agar tuhan memberikan petunjuk pada jalan yang benar dan tuntunan untuk sampai pada tuhan
Orang dahulu sangat yakin terhadap gelombamg signyal yang diberikan tuhan ,melalui ruhani manusia sebagai petunjuk bahwa ruhani manusia dapat menyambung pada tuhan yang Maha Kuasa, sehingga dalam kehidupan sehari-harinya selalu diiringi dengan lelaku bathin, memerangi hawa nafsu duniawi dijauhkan supaya dapat meraih apa yang dia kehendaki
Sehingga orang dahulu  dalam menjalani kehidupan sangat memegang teguh nilai keruhanian yang ada dalam dirinya, dan nilai kebaikan selalu di junjung diamalkan dalam kehidupan hingga terbentuklah sebuah kebiasaan yang dia anut, bahwa keyakinan yang ada dalam dirinya selalu mencerminkan nilai kebaikan dan dilakukan secara berkesinambungan hingga sampailah pada titik dimana para leluhur itu dapat mengenali dirinya sebagai mahluk tuhan dan ruhani itulah yang menjadi jembatannya mengenal tuhan (Kepercayaan Kapitayan)
Maka sangatlah logis ketika orang dahulu memakai cara yang sederhana dalam menemukan dan mengenal tuhan, namun dari sekian banyak orang dalam menempa diri dan mencari hakikat hidup diri sebagai mahkuk tuhan hanya beberapa oranglah yang diberikan petunjuk sehingga sampai padanya