Mohon tunggu...
Irwansyah
Irwansyah Mohon Tunggu... independent writer

Simplicity is the key to happiness

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengapa Orang Suka Memutar Musik Keras? Tinjauan Psikologis dan Dampaknya pada Lingkungan Sosial

30 Mei 2025   05:31 Diperbarui: 30 Mei 2025   05:31 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kompas.com/homey/image/2023/08/25/120400476/punya-tetangga-berisik-ini-6-cara-meredam-suara-di-rumah

Musik Keras sebagai Ekspresi Emosi dan Identitas

Dari sudut pandang psikologis, kebiasaan memutar musik keras dapat dipahami sebagai bentuk pelepasan emosi dan pencarian identitas, di mana musik berfungsi sebagai medium untuk mengekspresikan perasaan yang mungkin sulit diungkapkan secara verbal. Musik memiliki kekuatan luar biasa untuk memengaruhi suasana hati (mood), dan bagi sebagian orang, volume yang tinggi justru menciptakan sensasi kepuasan karena merangsang pelepasan dopamine neurotransmitter yang terkait dengan kesenangan dan motivasi. Selain itu, musik keras sering kali menjadi sarana self-assertion (penegasan diri), terutama bagi individu yang merasa kurang didengar dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka menggunakan kebisingan sebagai cara untuk menegaskan keberadaan mereka di ruang sosial. Di sisi lain, preferensi terhadap genre tertentu dan cara mendengarkannya juga dapat mencerminkan identitas personal atau kelompok, seperti loyalitas pada budaya tertentu atau keinginan untuk terlihat "kuat" di mata orang lain. Namun, meskipun memiliki nilai terapeutik bagi pelakunya, kebiasaan ini sering kali mengabaikan dampaknya pada orang sekitar, menciptakan ketegangan antara kebutuhan individu dan kenyamanan kolektif.

Efek Stimulasi Dopamin

Musik dengan beat keras dan volume tinggi dapat merangsang otak melepaskan dopamin, hormon yang berkaitan dengan kesenangan. Ini menjelaskan mengapa seseorang merasa "high" atau bersemangat saat mendengarkan lagu favoritnya dengan volume maksimal.

Escape dari Stres

Bagi sebagian orang, musik keras berfungsi sebagai pelarian dari tekanan hidup. Dalam psikologi, ini disebut escapism. Upaya untuk lari sejenak dari realitas yang membosankan atau penuh tekanan.

Ekspresi Kekuasaan dan Keberadaan

Memaksa orang lain mendengar musik kita bisa jadi bentuk assertiveness (penegasan diri). Secara tidak sadar, pelaku mungkin ingin merasa "didengar" atau diakui keberadaannya, terutama jika dalam kehidupan sehari-hari ia merasa diabaikan.

Dampak pada Hubungan Sosial: Ego vs. Empati

Meskipun ada kepuasan psikologis bagi pelaku, kebiasaan ini justru mengabaikan kesehatan mental tetangga. Beberapa dampak negatifnya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun