Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Silang Pendapat Soal Ibadat

6 Juni 2015   05:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:20 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ada hal yang menggembirakan dalam praktek keagamaan di masyarakat kita akhir-akhir ini. Terasa sekali antusiasme untuk menerapkan praktek beragama yang benar. Adanya media sosial semakin mempermudah untuk saling belajar agama, atau kalau dalam satu grup, ada yang dinilai paling tinggi pengetahuannya,  maka yang bersangkutan dijadikan sumber rujukan.

Kebetulan saya ikut di beberapa kelompok diskusi dunia maya. Banyak sekali saya dikirimi doa-doa yang sebaiknya dibaca di waktu tertentu. Tentu saya amat berterima kasih atas hal tersebut. Namun kalau antar anggota sudah terpancing untuk saling menyalahkan atas suatu topik diskusi, saya cenderung diam dan bingung harus menulis apa. Saya yakin niat teman-teman yang saling beda pendapat, adalah baik, yakni menyampaikan kebenaran. Masalahnya siapa yang paling berhak menafsirkan kebenaran tersebut?Sebagai contoh, hari ini saya banyak mendapat permohonan maaf dari teman-teman dunia maya sehubungan datangnya nisfu sya'ban atau pertengahan bulan Syaban saat "tutup tahun" perhitungan pahala dan dosa. Tapi menurut teman lain dalil atas hal tersebut "lemah" dan kalau mau minta maaf tidak harus menunggu nisfu syaban. Nah, silang pendapat seperti ini sering terjadi. Apalagi kalau sudah menyangkut tata cara ibadat yang diwanti-wanti jangan terpengaruh kelompok x, kelompok y atau z. Tak jarang pula ada teman yang memposting hal yang berbau hiburan, langsung dibilang oleh yang lain bahwa itu tidak pantas. Lalu diskusi kian panas karena masing-masing ada kelompok pendukungnya. Saya yang pengetahuan agamanya masih cetek memilih menyepi saja, menikmati diskusi dan diam-diam dalam hati punya sikap sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun