Sesulit apakah menjadi kandidat idaman HRD (Human Resources Development) dalam ajang seleksi pekerja baru? Jawabannya tentu saja relatif, tergantung siapa yang menjawab dan dari sisi mana melihat atau membahasnya.
Bagi kandidat yang berkali-kali ikut seleksi lowongan kerja dan selalu terganjal oleh wawancara dengan HRD di suatu perusahaan, jelas akan menjawab betapa sulitnya menjadi orang pilihan HRD.
Dari kacamata HRD sendiri, mereka juga tidak kalah kecewa. Setiap lowongan kerja dibuka, pelamar atau kandidatnya bejibun. Tapi, HRD sering kecewa karena kandidat yang layak diterima belum sebanyak jumlah yang dibutuhkan.Â
Artinya, sekalipun HRD dalam kondisi terdesak karena sangat membutuhkan karyawan baru, tetap tidak mau mengorbankan standar kelulusan. Maksudnya, calon yang kurang kompeten, tetap ditolak.
Competency Based Interview (CBI) atau wawancara berbasis kompetensi menjadi teknik yang digunakan HRD dalam menilai kompetensi para kandidat.
Menurut laman Skill Development Scotland, CBI adalah sebuah wawancara berbasis kompetensi dimana skill atau kemampuan yang dimiliki seorang kandidat pada perusahaan sebelumnya, menjadi indikator untuk kinerjanya di masa depan.Â
Singkatnya, CBI ini merupakan jenis wawancara yang digunakan untuk menilai bagaimana kemampuan kandidat berdasarkan pengalaman nyata yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar.
Tujuan dari HRD menggunakan CBI adalah untuk mengetahui softskill yang dimiliki oleh kandidat, seperti menilai kemampuan komunikasi, kerja sama tim, dorongan mencapai prestasi yang tinggi, dan berbagai kompetensi lainnya.
Memahami CBI bukan berarti menghafalkan definisi dan contoh kompetensi yang mungkin bisa didapatkandari berbagai buku teori kompetensi.
Namun demikian, mempelajari kisi-kisi dari sejumlah referensi tersebut tetap banyak manfaatnya. Paling tidak, si kandidat tidak kaget dengan pertanyaan dari asesor CBI
Hanya saja, bagi kandidat yang fresh graduate tanpa pengalaman kerja sama sekali, hafal semua kompetensi tanpa pernah sama sekali melaksanakannya dalam dunia kerja, akan menjadi sia-sia.