Ada yang menarik saat Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat kabinet yang membahas persiapan menyambut Idul Fitri, Jumat (21/3/2025). Ternyata, soal sepak bola pun sempat disebut oleh Prabowo.
Kebetulan, sehari sebelumnya Timnas Indonesia luluh lantak digasak tuan rumah Australia dengan kekalahan telak 5-1.
Kekalahan tersebut membuat peluang Indonesia agar lolos ke Piala Dunia tahun depan, makin menipis. Padahal, kalau saja Indonesia mampu menahan imbang Australia, peluang ke Piala Dunia sangat terbuka.
Tak pelak lagi, PSSI pun dihujat banyak orang. Ya, bukan pemain yang disalahkan, tapi keputusan Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang mengganti pelatih dianggap kekeliruan fatal.
Pelatih lama Shin Tae-yong sebetulnya lagi on fire, karena keberhasilan mengalahkan tim kuat Arab Saudi 2-0, malah dipecat dan diganti oleh Patrick Kluivert beserta beberapa asisten pelatih asal Belanda.
Patrick memang lebih komunikatif, lancar berbahasa Inggris yang dipahami semua pemain (berbeda dengan Shin Tae-yong yang selalu berbahasa Korea).Â
Tapi, soal meracik strategi permainan, Patrick Kluivert kurang cermat. Patrick terlalu berani memainkan sepak bola menyerang, sehingga abai dalam pertahanan.
Nah, hal tersebut barangkali mengusik Presiden Prabowo Subianto, sehingga ketika beliau memimpin sidang di Istana Negara, ikut ngomong soal Timnas Indonesia.
"Mungkin kita masih prihatin tim nasional sepak bola kita belum berhasil. Akan tetapi, kita yakin pasti akan lebih baik pada saat-saat akan datang," kata Prabowo Subianto.
Pernyataan Presiden itu menanggapi kekalahan Timnas Indonesia atas tuan rumah Australia dengan skor 1-5 pada pertandingan lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Sydney, Australia, Kamis (20/3).
Presiden mengingatkan bahwa saat ini timnas Indonesia sedang dalam masa pembenahan dengan kehadiran tim baru, pelatih baru, dan strategi taktis yang baru.
