Mengamati secara sekilas perkembangan dunia hiburan di negara kita, khususnya seni komedi, terlihat ada perubahan atau pergeseran dari sisi pelaku utamanya.
Jika dulu komedi lebih banyak dimainkan grup lawak, sekarang menjadi era komika. Boleh dikatakan bahwa grup lawak sudah "mati", seiring dengan meningkatnya popularitas komika atau stand up comedy.
Stand up comedy atau lawakan tunggal didefinisikan sebagai pertunjukkan komedi modern. Orang yang bertugas menunjukkan komedinya disebut sebagai komika atau komedian.
Dalam dunia stand up comedy, komika akan tampil sendirian di hadapan para penontonnya secara langsung. Selain itu, beberapa di antaranya didokumentasikan lewat video untuk ditonton pada lain waktu.
Komika terkenal saat ini antara lain adalah Raditya Dika, Ernest Prakasa, Pandji Pragiwaksono, Ge Pamungkas, Soleh Solihun, Kemal Pahlevi, Praz Teguh, dan Muhadkly Acho.
Beberapa stasiun televisi nasional mengadakan lomba atau semacam ajang pencarian bakat untuk mencetak komika baru. Mereka yang berhasil ada yang kemudian jadi bintang film, bahkan ada yang jadi sutradara film.
Mungkin sekarang masih ada grup lawak, tapi dengan kondisi yang cair dalam arti anggotanya bebas keluar masuk, tergantung permintaan produser siaran televisi.
Contohnya, Andre Taulany cukup lama dipasangkan dengan komedian Sule dalam acara komedi di sebuah stasiun televisi.Â
Tapi, ketika rating acaranya turun, Andre kemudian dipasangkan dengan beberapa komedian lain dan acaranya ditayangkan secara rutin di stasiun televisi yang lain lagi.
Adapun kalau kita amati grup lawak jadul, kebersamaan anggotanya bisa bertahan relatif lama, katakanlah sekitar 10 tahun, bahkan lebih.Â
