Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Berita Negatif dan Risiko Reputasi, Kemenkeu Lagi Diuji

13 Maret 2023   05:12 Diperbarui: 16 Maret 2023   11:46 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Bekas pejabat eselon III Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Rafael Alun Trisambodo (kiri) selesai diperiksa di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu (1/3/2023). (Foto: FAKHRI FADLURROHMAN)

Tapi, kejengkelan masyarakat terhadap gaya hidup sebagian pejabat, mungkin diam-diam sudah dari dulu ada.

Maka, begitu ketemu momen yang pas, masyarakat, terutama warganet, langsung menguliti harta kekayaan sejumlah pejabat yang dinilai tidak wajar.

Presiden Joko Widodo saat menyentil gaya hidup mewah pejabat. | dok. Antara, dimuat bisnis.com
Presiden Joko Widodo saat menyentil gaya hidup mewah pejabat. | dok. Antara, dimuat bisnis.com

Kemudian,  berita negatif tersebut melebar ke soal gaya hidup pamer kekayaan, soal transaksi pencucian uang, keluarga pejabat yang punya perusahaan, soal rangkap jabatan, dan sebagainya.

Kepercayaan masyarakat yang menurun akibat pemberitaan di media massa dan media sosial, dari sisi manajemen risiko, digolongkan sebagai risiko reputasi.

Untungnya Kementerian Keuangan adalah lembaga pemerintah, bukan perusahaan yang mencari pelanggan.

Jika reputasi yang buruk itu terjadi di sebuah perusahaan, tak pelak lagi, perusahaan bisa tak tertolong, alias bangkrut.

Makanya, di sebuah perusahaan yang bagus manajemen risikonya, risiko reputasi dimitigasi dengan baik, antara lain melakukan beberapa langkah berikut.

Pertama, divisi yang menangani public relation tidak lagi semata-mata membuat press release yang dibagikan pada para jurnalis saat melakukan jumpa pers.

Divisi tersebut harus aktif mengelola akun media sosial resmi atas nama perusahaan untuk menyebarkan citra positif perusahaan dan mendekatkan diri dengan konsumen.

Bahkan, tak sedikit perusahaan yang menggunakan tenaga yang expert di bidang media sosial dan menggunakan jasa influencer yang berkarakter bagus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun