Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Rusuh Hoaks Penculikan Anak, 12 Warga Tewas di Wamena

27 Februari 2023   04:50 Diperbarui: 27 Februari 2023   07:14 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penculikan anak|dok. wisegeek.com, dimuat solopos.com

Jumlah warga tewas ini awalnya dilaporkan 9, lalu 10, dan berita terakhir (Detik.com, 26/2/2023), korban tewas menjadi 12 orang.

10 orang di antara yang tewas tersebut dimakamkan di Wamena, dan sisanya diterbangkan ke Medan, Sumatera Utara.

Dilaporkan pula bahwa saat ini kondisi Wamena sudah mulai aman dan terkendali. Warga yang mengungsi di Polres dan Kodim sudah kembali ke rumah masing-masing.

Polres setempat sedang mendalami kasus tersebut dengan memerikasa 13 orang. Di antaranya 4 orang terindikasi menjadi penyebab terjadinya kerusuhan.

Kerusuhan itu sendiri bermula dari dihentikannya mobil penjual kelontong oleh dua warga di Sinakma, Kota Wamena. Mobil dihentikan lantaran dicurigai melakukan penculikan anak.

Kapolres Wamena langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) untuk bernegosiasi dengan massa dan meminta agar permasalahan diselesaikan di Polres.

Pada saat negosiasi di Polres, ada sekelompok orang yang berteriak dan menyerang anggota. Hal ini memicu perlawanan massa dengan aparat kepolisian.

Selain menyerang petugas, massa juga melakukan pembakaran terhadap kios-kios milik warga di Sinakma.

Orang yang dituduh menculik anak berhasil diamankan kepolisian setempat, meskipun massa meminta agar orang itu dilepaskan untuk dihakimi massa.

Dari hasil penyelidikan, polisi memastikan bahwa isu penculikan anak itu tidak benar alias hoaks.

Betapa mahalnya kasus hoaks di Wamena tersebut. 12 nyawa melayang sia-sia, belum lagi yang luka, kios yang terbakar, dan warga yang mengungsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun