Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sistem ERP: Pemprov Untung, Warga Buntung, Macetnya Tetap

13 Januari 2023   05:32 Diperbarui: 13 Januari 2023   05:33 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ERP|dok. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja, dimuat Viva.co.id

Ide lama yang sempat menghilang terkait pengendalian lalu lintas di DKI Jakarta, sekarang kembali digaungkan. Ide dimaksud adalah penggunaan sistem Electronic Road Pricing (ERP).

Dengan aturan ERP, beberapa ruas jalan akan berbayar meskipun bukan jalan tol. Nantinya akan ada perangkat elektronik yang dipasang dalam kendaraan.

Perangkat tersebut akan terhubung dengan perangkat lain di gerbang masuk jalan berbayar. Setiap melintas di jalur ERP, saldo di perangkat yang ada dalam kendaraan, otomatis berkurang.

Sudah cukup lama ide ERP ini timbul tenggelam, yakni sejak Sutiyoso masih menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Ketika itu ERP dinilai oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta akan efektif untuk mengatasi masalah kemacetan di ibu kota, sebagai pengganti program "3 in 1"

Tapi, seperti diketahui, akhirnya ketentuan "ganjil genap" yang diberlakukan sampai sekarang.

Pada sistem "3 ini 1", kendaraan yang melewati ruas jalan tertentu harus minimal berisi 3 orang. Tujuannya, jangan setiap orang membawa kendaraan sendiri, tapi bisa saling bergantian nebeng.

Namun, yang muncul justru para joki 3 in 1, yakni mereka yang menawarkan jasa ikut menumpang menjelang masuk ruas jalan tertentu, dengan imbalan uang.

Sedangkan pada sistem ganjil genap, kendaraan bernomor polisi yang angka belakangnya genap dibolehkan melewati ruas jalan tertentu pada tanggal genap, dan sebaliknya pada tanggal ganjil.

Kapasitas jalan yang sangat tidak seimbang dengan jumlah kendaraan yang mengalami penambahan setiap tahunnya, menjadi penyebab utama macetnya jalanan di Jakarta

Logikanya, dengan kemacetan parah tersebut, akan banyak pengendara kendaraan pribadi yang pindah jadi pemumpang KRL atau Transjakarta pada jam berangkat dan pulang kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun