Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Nasib Perusahaan Teknologi dan Salah Prediksi Masa Pandemi

14 Desember 2022   04:13 Diperbarui: 14 Desember 2022   11:56 1443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi digitalisasi| Dok Shutterstock/LookerStudio via Kompas.com

Saat pandemi yang dimulai sejak awal 2020 lalu, awalnya membawa berkah bagi perusahaan berbasis teknologi. 

Namun, hal ini kemudian diikuti oleh kebijakan manajemen perusahaan yang keliru dalam memprediksi atau memproyeksikan bisnis perusahaan di masa setelah itu.

Pandemi yang membuat banyak orang berdiam diri di rumah, termasuk bekerja dan belajar dari rumah, membuat permintaan terhadap produk atau layanan perusahaan teknologi melonjak tajam.

Tak heran, banyak perusahaan berbasis teknologi bersemangat melakukan pengembangan usaha melalui investasi besar-besaran. 

Ilustasi|dok. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat, dimuat cnnindonesia.com
Ilustasi|dok. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat, dimuat cnnindonesia.com

Soal dana seperti tidak menjadi masalah, saking banyaknya pihak lain yang berani menyuntikkan modal kepada perusahaan teknologi.

Atau, beberapa perusahaan melalukan Initial Public Offering (IPO), yang membuat masyarakat banyak bisa membeli sahamnya melalui bursa saham. 

Artinya, aliran dana masuk bagi perusahaan cukup deras. Maka, banyak tenaga kerja yang direkrut, terutama tenaga kreatif untuk pengembangan produk atau berinovasi membuat produk baru. 

Sayangnya, prediksi dimaksud barangkali terlalu optimis dengan mengira permintaan tersebut akan stabil terus seperti itu.

Nyatanya, meskipun pandemi belum sepenuhnya berakhir, kondisi saat ini relatif kembali memasuki masa normal. Cara bekerja, belajar, atau berbelanja, pakai sistem tatap muka lagi.

Akibatnya, investasi besar-besaran yang terlanjur dilakukan perusahaan teknologi, sebagian mungkin jadi proyek terbengkalai. Sedangkan tenaga kerja yang direkrut, secara peraturan yang berlaku memang dimungkinkan untuk di-PHK.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun