Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Presiden Mantu, Wajar Jika Beberapa Menteri Ikut Sibuk

10 Desember 2022   04:14 Diperbarui: 10 Desember 2022   04:18 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Erick Thohir|dok. Tara Wahyu NV/detikJateng/detik.com

Dalam wawancara dengan reporter televisi CNN Indonesia, Erick mengatakan bahwa kesibukannya karena sebagai pribadi, bukan sebagai menteri.

Tak berkaitan dengan acara pernikahan Kaesang-Erina, sebetulnya fenomena jika bos punya hajatan membuat anak buahnya ikut sibuk, menjadi hal biasa dalam budaya di Indonesia.

Misalnya, jika seorang direktur utama sebuah perusahaan menikahkan anaknya, para pejabat di bawahnya, mulai dari direktur, para kepala divisi (beserta istri masing-masing) akan ikut sibuk.

Kelazimannya, para pejabat itu akan masuk dalam kepanitian acara pernikahan, berbaur dengan panitia dari pihak keluarga.

Pada acara resepsi yang biasanya diadakan di ballroom hotel mewah, para pejabat perusahaan dan istri akan berpakaian seragam.

Pakaiannya tergantung konsep acara, ada yang berbaju tradisional, tapi sering juga berjas dan dasi, serta berkebaya bagi para istri.

Mereka memenuhi kedua sisi lorong tempat para undangan berbaris antre, untuk menyalami kedua pengantin dan kedua pasang orang tua pengantin yang berada di pelaminan.

Jadi, para pejabat dan istri berfungsi sebagai penyambut dan yang mengarahkan para tamu.

Yang namanya direktur utama perusahaan besar mengadakan resepsi, antrean biasanya mengular panjang, terkadang hingga ke luar ballroom.

Itupun, disela-sela tamu biasa yang antre, akan ada keistimewaan bagi tamu yang sangat dihormati yang punya hajat.

Tamu very very important person (VVIP) itu langsung dikawal ke atas pelaminan dan didaulat untuk berfoto bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun