Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Warung Kelontong Tidak Tumbang Digempur Minimarket, Kenapa?

27 November 2022   05:30 Diperbarui: 28 November 2022   12:59 1283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi warung kelontong|dok. Shutterstock/Rembolle, dimuat Kompas.com

Jujur dalam menjelaskan mutu barang kepada konsumen, wajib dilakukan pedagang. Soalnya, begitu konsumen tidak percaya, omzet bisa anjlok.

Nah, kelemahan utama dari minimarket adalah minimnya interaksi atau ngobrol-ngobrol antara pembeli dan pelayan. 

Minimarket juga agak sedikit formil, di mana orang yang mau ke sana enggan pakai daster atau pakai celana pendek.

Demikian pula bila hanya membeli satu jenis barang saja, rasanya tidak enak bagi konsumen.

Semua itu tidak terjadi jika belanja di warung kelontong. Tak masalah bila hanya membeli sebungkus kerupuk saja, atau bahkan hanya satu batang rokok (bukan satu bungkus).

Melayani dengan ramah sekaligus bersosialisasi dengan pembeli, menjadi kekuatan warung kelontong.

Jadi, konsumen tak perlu malu pakai daster dan bersandal jepit yang jepitannya nyaris putus.

Itulah beberapa hal yang menjadi penentu, kenapa warung kelontong tidak tumbang, meskipun digempur minimarket dari berbagai sisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun