Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

4 Negara Maju yang Dorong Warganya Punya Banyak Anak

19 November 2022   05:13 Diperbarui: 19 November 2022   05:41 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dok. Reuters, dimuat okezone.com

Populasi dunia saat ini sudah demikian padat karena dihuni oleh 8 miliar manusia. Tentu saja, banyak konsekuensi yang harus dihadapi akibat ledakan penduduk.

Pertama, terkait soal pangan akan muncul kekhawatiran, apakah produksi pangan mencukupi untuk 8 miliar mulut yang masing-masing makan tiga kali sehari.

Sejak meletus perang Rusia-Ukraina, pasokan gandum yang menjadi bahan pangan utama di berbagai belahan dunia, menjadi terganggu.

Bayangkan bila perang berlama-lama, tentu kondisi ini bisa mendatangkan krisis pangan bagi umat manusia yang jumlahnya selalu bertambah.

Kedua, terkait soal energi, yang seperti halnya pangan, juga terganggu gara-gara perang. Krisis energi akan berdampak jauh lebih luas, karena berbagai industri di seluruh dunia membutuhkannya.

Jadi, kalau energi langka, bisa-bisa banyak pabrik yang berhenti berproduksi. Dampaknya akan terjadi PHK massal di mana-mana.

Kalau pengangguran bertambah seiring kenaikan jumlah penduduk, tentu tingkat kesejahteraan warga dunia menurun.

Ketiga, sumber air bersih yang semakin terbatas. Hal ini berkaitan juga dengan lingkungan yang semakin memburuk kualitasnya akibat dieksploitasi demi memenuhi kebutuhan manusia.

Keempat, ketersediaan lahan untuk pemukiman seluruh penduduk yang semakin terbatas, sebagian terpaksa dengan menggusur kawasan konservasi.

Kelima, soal sampah yang semakin pelik penanganannya, mulai sampah pabrik hingga sampah rumah tangga. Setiap penambahan penduduk, identik dengan penambahan sampah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun