Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Simbiosis Mutualisme antara Bank dan Pelaku UMKM

23 September 2022   04:32 Diperbarui: 23 September 2022   08:29 1167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi petugas bank mendatangi lokasi usaha nasabah|dok. katadata.co.id

Tulisan Acek Rudy yang dapat dilihat di sini, memberikan banyak manfaat bagi para pelaku usaha atau bagi mereka yang berniat untuk berwirausaha.

Acek Rudy menguraikan apa saja yang perlu diwaspadai agar perusahaan tidak mengalami kebangkrutan. Atau, kalaupun kebangkrutan tak terhindarkan, juga ada strategi untuk bangkit lagi.

Tulisan berikut ini masih sejalan dengan tulisan Acek Rudy dan mudah-mudahan bisa saling melengkapi.

Berwirausaha memang tidak gampang dan tidak ada yang bisa memetik hasil secara instan. Justru, jika ada pelaku usaha yang karena faktor keberuntungan meraih sukses secara cepat, belum tentu akan konsisten seperti itu.

Banyak faktor yang harus diperhatikan untuk meraih kesuksesan dan jatuh bangun atau trial and error merupakan tahap yang harus dilewati.

Punya modal yang besar bukan jaminan usaha akan berjalan dengan lancar. Justru, sebetulnya bukan modal yang terpenting melainkan faktor manusianya.

Jangan pula mengira faktor pendidikan formal menjadi penentu. Seorang sarjana ekonomi dan bisnis belum tentu lebih piawai berwirausaha ketimbang lulusan SMA, atau bahkan lebih rendah dari SMA.

Dalam hal ini, yang dimaksud dengan faktor manusia sebagai penentu, lebih berkaitan dengan karakter unggul yang dipunyai seseorang.

Perlu dipahami, karakter bukanlah bawaan dari lahir. Tapi, faktor lingkungan tentu sangat berpengaruh pada pembentukan karakter.

Karakter bisa dilatih, dengan membiasakan diri untuk melakukan sesuatu yang mejadi ciri karakter yang unggul, sehingga akhirnya menjadi semacam nilai-nilai yang merupakan pegangan seseorang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun