Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Home Pilihan

Hemat Listrik dengan Lampu Sensor Otomatis Berdasarkan Pergerakan

30 Agustus 2022   16:46 Diperbarui: 30 Agustus 2022   16:50 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi lampu dalam ruangan|dok. Shutterstock/Pixel-Shot, dimuat kompas.com

Ceritanya, saya diajak makan siang oleh seorang kepala divisi kantor pusat sebuah bank milik negara. Makannya di hotel berbintang lima di kawasan Jakarta Pusat.

Tentang makan di hotel, sebetulnya selera saya tidak begitu cocok. Ketahuan kan, kalau saya memang gak berbakat jadi orang elit. 

Ya, mungkin karena masa kecil saya terlanjur sering dijejali tempe, tahu, telur, terong, dan teri (kebetulan semuanya diawali huruf t), sehingga sampai sekarang pun selera saya tak jauh-jauh dari itu.

Adapun di hotel tersebut, menu makanannya didominasi oleh makanan asing. Ada juga yang makanan lokal seperti sop buntut, tapi dengan diolah ala hotel mewah, malah citarasanya jadi kurang pas di lidah saya.

Tapi, bukan soal makanan yang menjadi fokus tulisan saya kali ini. Di hotel itu, ternyata tidak gampang mencari tempat salat.

Meskipun saya sudah bertanya kepada petugas di restoran hotel itu, karena musala yang kecil menyempil dua lantai di bawah lobby (restoran satu lantai dengan lobby), saya perlu bertanya lagi pada orang lain.

Ternyata di ujung sebuah lorong ada ruangan semacam kantor administrasi, lalu saya harus masuk kantor itu, keluar lagi di ujung yang lain, baru ketemu musala.

Saya maklum, tamu-tamu hotel tersebut mungkin didominasi oleh orang asing yang non muslim, sehingga manajemen hotel tidak merasa perlu menyediakan musala yang representatif, yang sebanding dengan nama besar hotel tersebut.

Baik, saya juga tidak akan membahas lebih lanjut soal musala itu, tapi saya merasa aneh saja kenapa lorong menuju musala demikian gelap?

Eh, tapi begitu saya mendekati musala, tiba-tiba lampu hidup. Begitu pun ketika saya mau masuk ruang wudhu yang juga kecil, mulanya gelap, kemudian tiba-tiba lampu hidup sendiri.

Agaknya saya terlambat mengikuti perkembangan terkini soal lampu otomatis. Setelah saya bertanya, rupanya ada jenis lampu yang bisa menjadi solusi jitu untuk menghemat penggunaan listrik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun