Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Nabil Asyura Top Skor AFF U-16 dan Kisah Pilu Orangtuanya

7 Agustus 2022   08:10 Diperbarui: 7 Agustus 2022   08:23 2364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayah dan Ibu dari Nabil Asyura | dok. tribunsumbar.com/han

Gol tersebut sekaligus mengantarkan Nabil menjadi salah satu top skor Piala AFF U16 2022. Nabil masih berpotensi menambah pundi-pundi gol, karena timnas Indonesia maju ke semifinal.

Saya penasaran dan mencari informasi tentang profil Nabil Asyura. Pemain yang berposisi sebagai penyerang tersebut lahir di Payakumbuh, 2 Juli 2006.

Dengan tinggi badan 1,76 meter, postur Nabil termasuk ideal untuk ukuran negara-negara Asia Tenggara. Ia belajar main bola di Sekolah Sepak Bola (SSB) Arafah, Payakumbuh.

Menginjak usia remaja, Nabil bermain untuk klub Gasliko (Gabungan Sepak Bola Kabupaten Limapuluh Kota) dan kemudian memperkuat PSP Padang U-15 sejak 2022 hingga sekarang.

Prestasi Nabil sebelumnya adalah sebagai top skor Piala Suratin U-15 dengan mengemas 9 gol, dan mengantarkan PSP tampil sebagai juara 3 nasional. 

Nabil sekarang tercatat sebagai siswa kelas 2 SMA di PPLP (Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar) Padang.

Di balik kisah sukses Nabil, ternyata ada kisah pilu yang tanpa sadar membuat saya meneteskan air mata saat membacanya dari media tribunsumbar.com (4/8/2022).

Orangtua Nabil yang tinggal di Kelurahan Subarang Batuang, Kecamatan Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh, ternyata bukan orang yang berpunya.

Ayahnya (Bismianto, 48 tahun) bekerja serabutan, terkadang menjadi kuli bangunan dan sering pula menjadi pedagang ikan. Sedangkan ibunya (Martaliza, 45 tahun) seorang ibu rumah tangga.

"Sering kita tidak bisa memenuhi keinginan Nabil, seperti ketika Nabil meminta beli sepatu, Nabil minta izin untuk bertanding keluar kota, tidak mungkin orangtua tidak memberikan anaknya sedikit uang jajan," kata Martaliza sambil menangis.

Jangankan untuk fasilitas, untuk makan Nabil saja, orangtuanya berutang di warung sebelah untuk membeli beberapa butir telur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun