Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kebijakan Boleh Lepas Masker dan Kewibawaan Pemerintah

20 Mei 2022   05:31 Diperbarui: 20 Mei 2022   05:57 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ASN di Balaikota Cirebon tanpa masker di ruang terbuka|dok. iNews.id/Hasan Hidayat

Namun, di jalan raya atau di pasar sangat gampang melihat betapa banyaknya orang yang tak bermasker. Saya tidak tahu kondisi di perkantoran karena tidak berkesempatan masuk sesuatu kantor.

Kemudian, yang saya lihat di Payakumbuh (Sumbar), sama saja longgarnya dengan yang di Pekanbaru. Saya yang tetap memakai masker malah jadi aneh sendiri.

Awalnya, saya geleng-geleng kepala menyaksikan betapa abainya warga setempat dengan protokol kesehatan, khususnya soal wajib pakai masker.

Tapi, jika kita berbicara data resmi, buktinya sampai sekarang penambahan kasus baru Covid-19 di Sumbar dan Riau relatif sangat rendah.

Padahal, daerah ini (terutama Payakumbuh dan daerah lain di Sumbar), pada libur lebaran yang lalu dipenuhi oleh para perantau yang pulang kampung

Barangkali hal itu menjadi pertimbangan kenapa akhirnya pemerintah berani memutuskan kebijakan pelonggaran masker.

Daripada peraturan pemerintah tentang wajib pakai masker banyak dilanggar warga tanpa mendapat sanksi, ya kenapa tidak sekalian diperlonggar saja, biar wibawa pemerintah tidak hilang.

Apalagi, pada lebaran kemarin kekhawatiran akan terjadi pandemi gelombang kesekian, alhamdulillah tidak terjadi. 

Nah, sekarang tinggal masyarakat sendiri yang perlu berhitung. Jika merasa belum aman, sebaiknya tetap pakai masker kalau ke luar rumah.

Misalnya ada kerumunan orang banyak dan sebagian terlihat tidak pakai masker, sebaiknya kita tetap menjaga jarak.

Hingga saat ini, data dari Satgas Covid-19 setiap harinya masih ada penambahan kasus baru sekitar 200-300 kasus. Sebagian besar terjadi di Jakarta dan provinsi lain di Pulau Jawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun