Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kebijakan Boleh Lepas Masker dan Kewibawaan Pemerintah

20 Mei 2022   05:31 Diperbarui: 20 Mei 2022   05:57 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah sudah memutuskan untuk memberikan pelonggaran penggunakan masker bagi masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan.

Hal tersebut langsung diumumkan oleh Presiden Joko Widodo dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/5/2022).

Secara umum, masyarakat menyambut hangat pelonggaran dimaksud. Namun demikian, sebagian orang merasa lebih aman dengan tetap memakai masker.

Sebagai contoh, saya sendiri dan juga keluarga saya, tetap memakai masker saat menggunakan kendaraan pribadi atau naik kendaraan umum.

Kalau kita amati secara sekilas, tanpa pengumuman pemerintah pun, sebetulnya sudah cukup lama (paling tidak sudah 3 bulan terakhir ini), masyarakat menikmati kelonggaran dalam bermasker, karena tidak ada teguran bagi yang tidak memakainya.

Sebagai contoh, selama bulan puasa yang lalu, jamaah salat tarawih di sebuah masjid di dekat rumah saya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, lebih banyak yang tanpa masker ketimbang yang memakainya.

Saya sendiri tetap bermasker dan sering mencari tempat di sebelah jamaah yang juga pakai masker. Jika orang di sebelah saya tidak pakai masker, saya merasa khawatir.

Artinya, tanpa disadari, telah terjadi pembelahan di masyarakat kita. Kelompok yang yakin kondisi sudah aman, tanpa pengumuman pemerintah, merasa bebas tanpa masker.

Sedangkan kelompok yang yakin masih belum aman, tetap bermasker, bahkan ketika pemerintah sudah membolehkan tanpa masker.

Saya ingin menceritakan pengalaman saya saat berkunjung ke daerah, di mana menurut saya masyarakatnya jauh lebih bebas dibandingkan yang saya alami di Jakarta.

Sewaktu saya ke Pekanbaru (Riau) Desember 2021 lalu, hanya di bandara dan rumah sakit saja kewajiban memakai masker dipatuhi semua pengunjung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun