Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berat Mana, Puasa Syawal atau Puasa Ramadan?

17 Mei 2022   17:46 Diperbarui: 17 Mei 2022   18:40 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dok. kendarinews.com

Mumpung masih bulan Syawal, bagi yang belum berpuasa, atau yang sudah berpuasa tapi belum genap 6 hari, sebaiknya memanfaatkan waktu yang masih tersisa untuk berpuasa.

Sangat banyak pahala yang didapat oleh mereka yang berpuasa Syawal. Ada hadis yang menyatakan bahwa barangsiapa yang berpuasa Ramadan dan kemudian puasa 6 hari di bulan Syawal, maka baginya (pahala) puasa setahun penuh.

Tapi, dari pengamatan saya sekilas terhadap anggota keluarga besar saya dan juga teman-teman saya, tidak banyak yang melakukan puasa Syawal.

Saya juga mengamati, kebanyakan hanya mereka yang sudah berusia di atas 50 tahun yang bersemangat melakukan puasa Syawal, sementara anak muda, yang nota bene kondisi fisiknya lebih kuat, malah kurang bersemangat.

Apakah puasa Syawal itu begitu memberatkan? Kalau seseorang telah mampu berpuasa selama satu bulan penuh, bukankah menambah 6 hari lagi sebetulnya "ringan" saja?

Dari diskusi saya dengan beberapa teman, semuanya sepakat kalau berpusa di bulan Ramadan tidaklah berat. Soalnya, hampir semua orang, termasuk di tempat masing-masing bekerja, juga berpuasa.

Jadi, kondisinya di bulan Ramadan memang nyaman untuk berpuasa. Kecuali, jika kita tinggal di negara yang mayoritas nonmuslim, bisa jadi kondisinya kurang begitu kondusif.

Maksudnya, mereka yang berpuasa misalnya di Eropa atau Amerika, godaannya lebih berat, selain waktu puasanya bisa jauh lebih lama ketimbang di Indonesia, tergantung musim apa di bulan puasa tersebut.

Nah, kembali ke diskusi dengan teman-teman saya, sebagian besar mereka mengatakan bahwa berpuasa di luar bulan puasa itu ternyata berat. 

Apalagi kalau di bulan Syawal, saat sering ada acara silaturahmi, reuni, atau halalbihalal, yang pasti ada acara makan-makannya. Dan makanannya biasanya yang enak-enak.

Namun, bagi saya sendiri, mumpung perut saya masih terlatih puasa saat puasa Ramadan lalu, saya relatif tidak memerlukan adaptasi untuk puasa Syawal. Alhamdulillah, tidak terasa berat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun