Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Merasa Nyaman di Perjalanan, Sebaiknya Diamkan Saja

29 Mei 2022   07:03 Diperbarui: 29 Mei 2022   07:04 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kemacetan|dok. timesindonesia.co.id, dimuat gaikindo.or.id

Nah, salahnya saya, secara spontan saya berkomentar kepada istri saya, yang pada intinya menyatakan kegembiraan saya melihat si cucu tidak rewel lagi.

Eh, ternyata tak lama setelah saya berkomentar, si cucu kembali menangis. Saya teringat cerita seorang teman tenang mitos bahwa bila kita menemui situasi yang menyenangkan di perjalanan, sebaiknya jangan diomongkan kepada teman seperjalanan.

Contohnya, bila misalkan saat melewati jalanan yang biasa macet, tahu-tahu suatu saat tidak macet, lalu kita berkomentar: "enak ya, ternyata lancar."

Kalau sempat keluar kata-kata seperti itu dari mulut, tunggu saja, biasanya akan kena macet lagi. Tapi, bila kita diam-diam saja, cukup bersyukur dalam hati, maka akan lancar sampai di tempat tujuan.

Demikian juga soal hujan. Saat kita memperkirakan akan turun hujan karena memang lagi musimnya atau karena langit terlihat mendung, tahu-tahu malah terang, sebaiknya kita gak usah ngomong ke teman seperjalanan.

Jika diomongkan, misalnya: "enak ya, ternyata gak hujan", bisa-bisa malah tak lama setelah itu turun hujan. Kalau mau komentar, dalam hati saja.

Saya sadar hal itu hanya mitos, dan bahkan di luar nalar. Tapi, entah kenapa saya sering mendiamkan bila menemui situasi yang menyenangkan dalam perjalanan. Kecuali, saya lupa teori tersebut saat bawa cucu jalan-jalan. Anda percaya atau tidak? 

Ilustrasi kemacetan|dok. timesindonesia.co.id, dimuat gaikindo.or.id
Ilustrasi kemacetan|dok. timesindonesia.co.id, dimuat gaikindo.or.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun