Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Majalah Aktuil, Pembacanya Dianggap Berselera Musik Tinggi

1 Desember 2021   04:50 Diperbarui: 1 Desember 2021   16:04 1566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pophariini.com

Tapi, istilah jurnalisme musik dalam perkembangan pers Indonesia baru muncul setelah Bens Leo konsisten meliput perkembangan musik pop tanah air dan juga band-band mancanegara yang konser di Indonesia.

Tak heran, Bens Leo dianggap sebagai "kamus berjalan" musik Indonesia. Kalau sekarang mungkin dianggap Wikipedianya atau Mbah Google-nya musik Indonesia.

Biasanya wartawan musik jarang yang konsisten karena berupa penugasan dari medianya. Sering mereka dimutasi dari wartawan olahraga ke musik lalu ke film, dan sebagainya. Makanya, jurnalis yang akhirnya nglotok tentang musik tidak banyak.

Aktuil cenderung berkiblat kepada musik rock. Saya ingat liputannya tentang persaingan antar dua rocker terkenal, Ahmad Albar dan Ucok Harahap. Tapi, demi bisnis, keduanya berkolaborasi dalam "Duo Kribo".

Di lain pihak, Aktuil kurang mengapresiasi lagu-lagu dangdut yang dianggap musik kampungan. Jadi, remaja yang membaca Aktuil merasa sebagai anak kota yang selera musiknya tinggi.

Satu lagi, kenapa Aktuil menjadi majalah laris (pernah bertiras 100.000 eksemplar), karena ada poster grup band terkenal sebagai sisipan. Poster ini oleh pembeli majalah akan dipajang di kamarnya dengan bangga.

Bens Leo bukan sekadar wartawan musik biasa. Dengan pengetahuannya yang luas, ia sering menjadi narasumber dalam berbagai forum tentang musik, selain jadi juri lomba yang berkaitan dengan musik.

Istilah bagi genre musik yang baru, sering diciptakan oleh Bens Leo, seperti pop kreatif untuk jenis lagu seperti yang diciptakan Eross Djarot, Guruh Soekarnoputra, untuk membedakan dengan lagu-lagu Rinto Harahap yang mendominasi pasar akhir dekade 70-an.

Nah, Aktuil menilai pop kreatif lebih berbobot dan selera musik penikmatnya lebih berkelas dibanding penyuka lagu mendayu-dayu ala Rinto Harahap.

Terkait sepak terjangnya di Aktuil, Bens Leo meninggalkan warisan berharga, sebuah buku yang berjudul: "Bens Leo dan Aktuil-Rekam Jejak Jurnalisme Musik".

Hebatnya, Bens Leo dengan segudang pengalaman, sampai akhir hayatnya tetap seorang yang sederhana dan rendah hati. Bens berpulang menghadap Sang Pencipta, Senin (29/11/2021).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun