Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Terlalu Lama Main Gawai, Ada Anak yang Matanya Minus 13

28 November 2021   07:28 Diperbarui: 28 November 2021   07:31 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak-anak lagi periksa mata|Foto: Adhar Muttaqin, dimuat detik.com

Jelaslah, selain bermanfaat untuk pendidikan, gawai, laptop dan komputer juga berdampak negatif dari paparan cahayanya.

Sebaiknya ada pembatasan waktu menggunakan gawai agar mata bisa istirahat. Pengawasan orang tua sangat penting agar si anak tidak terus-terusan main gawai.

Tapi, tak bisa lain, orang tua sendiri harus memberi contoh. Tak bisa melarang begitu saja.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau agar anak usia di bawah 2 tahun tidak menggunakan gawai.

Usia 2-6 tahun boleh menggunakan gawai maksimal 1 jam, dan usia 6-`12 tahun tidak lebih dari 90 menit. Sementara waktu istirahat penggunaan gawai antara 10-30 menit.

Apa yang terjadi di Bogor diduga juga terjadi di mana saja, karena sekarang hampir semua orang sudah punya gawai.

Jangankan anak-anak, orang dewasa pun sulit untuk membatasi dirinya sendiri dalam menggunakan gawai. 

Boleh dikatakan sejak bangun pagi sampai mau tidur lagi di malam hari, gawai berada di tangan atau selalu berdekatan dengan seseorang.

Bahkan, di toilet pun ketika lagi buang air besar, asyik dilakukan sambil main gawai. Padahal, kalau tidak hati-hati gawai bisa nyemplung ke tempat kotoran

Jika seseorang keluar rumah, hal yang paling diingat bukan membawa dompet, tapi jangan sampai ketinggalan membawa gawai.

Seakan-akan hidup tanpa gawai serasa kiamat, mau apa-apa jadi tidak bisa. Soalnya, berkomunikasi dengan orang lain, mencari informasi, dan melakukan transaksi, semuanya melalui gawai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun