Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Titik Nol Kilometer, Awal Perjalanan Mencintai Negeri Sendiri

10 November 2021   10:13 Diperbarui: 10 November 2021   10:19 756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menara Siger|dok. liputan6.com

Tugu Nol Kilometer Indonesia di Sabang|dok. libur.co
Tugu Nol Kilometer Indonesia di Sabang|dok. libur.co

Sah-sah saja sebetulnya penyebutan titik nol kilometer tersebut, kalau perhitungannya dari ujung selatan Sumatera.

Masalahnya, jauh sebelum itu, di Sabang, Provinsi Aceh, sudah punya Tugu Nol Kilometer Indonesia.

Sabang memang tidak terletak di Pulau Sumatera, tapi di pulau kecil yang bernama Pulau Weh yang merupakan pulau paling utara di Indonesia.

Namun, logikanya, bila perhitungan kilometer dari utara ke selatan, maka titik nol kilometer Sumatera berada di Kota Banda Aceh.

Tapi ya, tidak usah dipermasalahkan. Indonesia dihitung jaraknya dari utara ke selatan, sebaliknya Sumatera diukur dari selatan ke utara. Toh, akan ketemu di tengah-tengah bukan? 

Titik Nol Kilometer di Merauke|Foto dok. indephedia.com
Titik Nol Kilometer di Merauke|Foto dok. indephedia.com
Menariknya di Sota, Kabupaten Merauke juga menyebutkan sebagai titik nol kilometer paling timur di Indonesia.

Agar tidak keliru dengan yang di Sabang, yang di Merauke tersebut ditulis: "0 km Merauke-Sabang", artinya dihitung dari timur ke barat.

Pada skala yang lebih kecil, maksudnya di tingkat daerah, juga ada beberapa titik nol kilometer yang terkenal, seperti di Yogyakarta.

Ada lagi, tugu lainnya yang juga bernilai secara geografis, yakni Tugu Khatulistiwa, anatara lain ada di Pasaman (Sumbar) dan Pontianak (Kalbar).

Jadi, tidak ada masalah sebetulnya. Yang penting, bagaimana mempromosikan tugu atau titik nol kilometer yang ada beberapa versi itu, agar semakin ramai dikunjungi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun