Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sepinya Museum di Berbagai Daerah, "Hidup Segan Mati Tak Mau"?

12 Oktober 2021   11:19 Diperbarui: 12 Oktober 2021   13:51 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum Adityawarman Padang yang dikelola Pemda|dok. ist/mjnews.id

Berbeda dengan museum yang dikelola pemerintah daerah, museum perusahaan yang punya anggaran khusus dari kas perusahaan tersebut, pengelolaannya jauh lebih baik.

Bahkan, ada museum yang memakai teknologi tiga dimensi seperti Museum Migas yang dibangun Pertamina di Prabumulih, Sumatera Selatan, yang dibuka untuk umum.

Lalu, kembali ke kawasan kota tua Jakarta, di sana ada Museum Bank Indonesia dan Museum Bank Mandiri.

Museum Angkut, Batu-Jatim|dok. paycheckloantips.com dimuat idntimes.com
Museum Angkut, Batu-Jatim|dok. paycheckloantips.com dimuat idntimes.com

Ada juga perusahaan swasta yang membuat museum seperti Museum House of Sampoerna, yang dibangun produsen rokok Sampoerna di Surabaya.

Tapi, kembali, masalahnya tetap tidak gampang mengajak masyarakat untuk gemar berkunjung ke museum. 

Bisa jadi karena memakai nama perusahaan, tidak menjadi daya tarik bagi masyarakat umum, karena dikira museum untuk internal perusahaan tersebut.

Nah, cerita museum di Indonesia tidak semuanya seperti di atas dengan munculnya museum yang dikelola secara profesional.

Kesuksesan telah diraih oleh Museum Angkut di Kota Batu, Jawa Timur, yang penampilannya megah dan spektakuler.

Ratusan koleksi kendaraan dari zaman kuno yang terdapat di berbagai belahan dunia, hingga kendaraan modern, yakni dari pedati hingga pesawat terbang, ada di Museum Angkut, seperti pernah saya tulis di sini.

Meskipun Museum Angkut memungut biaya masuk Rp 100.000 per orang di hari libur, ketika sebelum pandemi, museum yang berdiri pada tahun 2014 itu, disesaki oleh pengunjung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun