Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Penulisan Biografi, Haruskah Berpola "Sengsara Membawa Nikmat"?

21 November 2021   18:10 Diperbarui: 21 November 2021   18:44 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jack Ma, sengsara di masa kecil, saat dewasa jadi salah satu orang terkaya di China|dok. Kolase Tribun Bali.

Yang paling parah, mereka yang awalnya bergelimang harta kemudian bangkrut, sehingga polanya terbalik jadi "nikmat membawa sengsara", akan sangat malu bila menulis biografi.

Padahal, dalam kondisi seperti apapun, seseorang perlu menulis biografi, baik untuk dirinya sendiri dan juga jadi pelajaran bagi yang lain, khususnya yang membaca biografi tersebut.

Pelajaran tidak hanya didapat dari kisah sukses. Justru, kisah kegagalan  sangat bernilai sebagai pelajaran, agar pembaca bisa mengantisipasi dan tidak mengalami hal serupa.

Jack Ma, sengsara di masa kecil, saat dewasa jadi salah satu orang terkaya di China|dok. Kolase Tribun Bali.
Jack Ma, sengsara di masa kecil, saat dewasa jadi salah satu orang terkaya di China|dok. Kolase Tribun Bali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun