Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Nego Gaji: Bukan Angka dari Langit, tapi Sesuaikan dengan Kompetensi

30 Agustus 2021   06:30 Diperbarui: 31 Agustus 2021   22:16 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi nego gaji | Foto: iStockphoto

Di sinilah relevansi kemampuan melakukan nego gaji akan sangat diperlukan karena ikut menjadi faktor penentu diterima atau tidaknya. 

Misal, jika Anda berkecimpung di bank dengan jam terbang relatif tinggi, dan menurut Anda sudah jadi orang kunci di tempat lama, saatnya Anda pasang harga.

Masalahnya, Anda mau pasang harga berapa? Tidak bisa ujuk-ujuk menyebut suatu angka dari langit, harus based on kompetensi yang Anda miliki.

Nah, berbicara tentang kompetensi, bukan tentang apa yang akan Anda lakukan, bukan apa yang Anda janjikan, tapi apa yang sudah terbukti Anda lakukan dengan hasil yang gemilang di tempat yang lama.

Artinya, kisah sukses Anda di bank yang lama harus mampu Anda kemas dengan baik. Tidak dilebih-lebihkan, tidak pula dikurang-kurangkan.

Umpamanya, sekarang ini bank di negara kita pada umumnya lagi kelebihan likuiditas. Maksudnya, dana yang dihimpun bank dari para penabung lebih besar dari kemampuan bank menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit.

Jika Anda di tempat lama adalah jagoan di bidang kredit, katakanlah setahun yang lalu Anda berhasil "deal" menggaet beberapa debitur baru dengan nilai kredit puluhan miliar rupiah, saatnya anda unjuk gigi.

Tapi, Anda harus yakin, masuknya sejumlah debitur tesebut ke bank Anda yang lama, betul-betul berkat bujuk rayu Anda, bukan semata-mata karena nama bank tempat Anda bekerja.

Jadi, Anda tahu bahwa Anda adalah orang kunci. Nanti, kalau Anda pindah ke bank baru, tak kan sulit men-take over kredit terhadap nasabah Anda di tempat lama.

Take over itu maksudnya, berkat jaringan Anda, bank Anda yang baru akan melunasi kredit si debitur di bank lama, dan setelah itu mereka menjadi debitur bank Anda yang baru.

Kuncinya, Anda harus meyakinkan pewawancara agar dinilai punya kompetensi yang tinggi dalam bidang pemasaran, khususnya memasarkan penyaluran kredit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun