Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Impian Jadi Atlet? Jangan Hanya Sepak Bola dan Bulutangkis

4 Agustus 2021   18:00 Diperbarui: 4 Agustus 2021   18:06 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bibit atlet dari sebuah SSB|dok. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Ketika saya masih kelas 1 hingga kelas 3 SD, diam-diam saya punya impian untuk menjadi pemain sepak bola. Minimal, saya membayangkan suatu saat terpilih menjadi pemain Persepak (Persatuan Sepak Bola Kota Payakumbuh), Sumbar.

Persepak adalah bond perserikatan yang baru dibentuk setelah Payakumbuh diresmikan sebagai kotamadya pada tahun 1972. Memisahkan diri dari Kabupaten Limapuluh Kota yang punya bond Gasliko (Gabungan Sepak Bola Limapuluh Kota).

Tapi, ketika semakin besar, saya menyadari bahwa saya hanya gemar menonton pertandingan sepak bola dan bukan ikut bermain di lapangan hijau.

Jangankan masuk Persepak, masuk tim SD saya saja, tidak terpilih sewaktu diadakan pertandingan antar SD. Di posisi mana pun, seandainya saya dipasang, akan menjadi titik lemah bagi tim. Makanya saya menganulir impian menjadi pemain bola.

Kemudian, saya beralih bermimpi jadi pemain drum (drummer). Tapi tak ada fasilitas dan kesempatan. Di kota kecil tempat saya bersekolah, ketika itu belum ada les musik.

Maka, impian saya berikutnya, yang lebih murah meriah, adalah ingin jadi penulis. Inilah yang akhirnya terwujud, ketika kuliah dan berlanjut waktu sudah bekerja di sebuah kantor, tulisan saya berhasil menembus media cetak nasional.

Meskipun saya ragu apakah saya layak menyandang status penulis, paling tidak, saya berani mengklaim sebagai "Penulis Kompasiana".

Nah, sekarang tentang anak-anak saya. Saya punya 2 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Salah satu dari anak laki-laki saya, pernah masuk Sekolah Sepak Bola (SSB) di kawasan Jakarta Selatan. 

Tapi, anak saya hanya betah satu minggu, setelah itu tidak mau berlatih lagi. Justru si anak inilah yang sekarang mewujudkan impian saya yang tidak kesampaian, dengan menjadi drummer disela-sela kesibukannya sebagai seorang karyawan baru di sebuah kantor.

Jadi atlet, memang tidak gampang. Tidak usah dulu ngomongin atlet yang berlaga di Olimpiade, untuk bisa ikut Pekan Olahraga Nasional (PON) saja, perlu proses panjang. Tak ada cara instan.

Berbeda dengan jadi politisi, siapa yang kuat membayar dan bisa memoles citranya, ada harapan akan berhasil. Tapi, punya uang sekalipun, bila tak giat latihan, tak bakal jadi atlet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun