Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kurban, Korban, dan Aksi Berbagi: Butuh Ketulusan dan Konsistensi

20 Juli 2021   08:00 Diperbarui: 21 Juli 2021   05:30 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. deviantart.com

Tapi, pernyataan si teman bahwa hanya (sekali lagi, saya ingin menekankan pada kata "hanya"), melalui lembaga resmi (termasuk yayasan tempat ia bekerja), yang paling efektif bila masyarakat ingin berbagi kepada kaum duafa, perlu saya kritisi.

Saya sebetulnya juga menggunakan lembaga resmi seperti itu, tapi bukan 100 persen, ketika saya ingin berbagi. Sebagian (yang jumlahnya cukup signifikan menurut ukuran kantong saya), justru dengan sengaja saya berikan secara langsung.

Pengertian langsung di sini, bisa saya berikan dalam bentuk tunai kepada orang yang menurut saya layak menerima, atau melalui transfer ke rekening, bila si penerima domisilinya jauh dari tempat saya.

Sekarang, boleh dikatakan semua orang sudah punya rekening di bank, dan itu tidak berarti ia punya saldo yang cukup. Banyak juga yang membuka rekening dengan tujuan memudahkan orang lain yang akan mengirimkan donasi pada mereka.

Bukannya saya tak percaya dengan yayasan atau lembaga penyalur zakat. Bahkan, banyak yang mempublikasikan laporan keuangannya di media massa sebagai salah satu bentuk pertanggungjawabannya kepada publik.

Masalahnya, saya punya orang-orang yang dekat dengan saya yang saya tahu persis kehidupannya, untuk sekadar menutupi makan sehari-hari saja, relatif susah.

Orang dekat tersebut contohnya beberapa orang sepupu saya sendiri. Ada yang berjualan kecil-kecilan, tapi dengan hasil yang tidak bisa menutupi kebutuhan keluarganya.

Ada pula yang menderita penyakit kronis, sehingga tidak bisa bekerja dan lebih banyak mengharapkan bantuan dari sanak famili.

Ada pula beberapa keluarga yang menjadi tetangga saya dan mantan tetangga yang pada waktu-waktu tertentu datang ke rumah dengan tujuan meminta bantuan.

Selain itu, seperti yang telah disinggung di atas, ada gerakan spontan dari anggota masyarakat untuk menggalang bantuan, antara lain dengan mengontak teman-temannya melalui media sosial.

Maka, saya juga perlu merespon pecakapan di grup media sosial untuk program "Jumat Barokah" yang diinisiasi teman saya. Bagi yang ingin menyumbang, bisa mentransfer uang, yang nantinya akan dibelikan nasi kotak seharga Rp 20.000 per kotak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun