Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Calon Mertua Terlalu Baik? Hati-hati Jebakan Batman

5 Juni 2021   11:12 Diperbarui: 5 Juni 2021   11:50 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. screenrant / suara.com

Seorang sahabat saya, sebut saja namanya Edi, baru saja terlibat pembicaraan panjang dengan saya. Awalnya ia memberitahu akan menikahkan anaknya yang nomor dua, tapi sengaja tidak mengundang teman-teman karena mematuhi ketentuan pembatasan sosial.

Saya teringat beberapa bulan sebelum pandemi Covid-19 masuk ke negara kita, saya diundang dan hadir di acara resepsi pernikahan anak sulung Edi di sebuah gedung di kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Makanya saya bertanya kepada Edi, apakah ia sudah punya cucu. Eh, akhirnya Edi kebablasan bercerita banyak hal tentang rumah tangga anak sulungnya itu. Intinya, Edi merasa anaknya menikah karena jebakan. Lho kok bisa? 

Nah, ceritanya saya tulis ulang sesuai dengan apa yang saya ingat dari obrolan dengan Edi, tentu dengan gaya bahasa saya sendiri. 

Roni, demikian nama si anak sulung teman saya, merupakan alumni sebuah sekolah tinggi kedinasan. Alumni sekolah tinggi tersebut, pada umumnya langsung bekerja menjadi PNS di sebuah instansi yang cukup bergengsi.

Sewaktu menyelesaikan tugas akhir kuliah (semacam penyusunan skripsi), Roni dibimbing oleh dosen senior di kampusnya. Dalam proses bimbingan tersebut, sang dosen sering meminta Roni untuk datang ke rumahnya, di suatu kawasan di Jakarta Selatan.

Akibat sering ke rumah dosen, akhirnya Roni juga kenal dengan istri dosen dan anak gadisnya yang ketika itu masih duduk di kelas 3 SMA. Roni sangat terkesan dengan istri dosen karena orangnya ramah dan penuh perhatian ke Roni.

Sebagai anak daerah yang tinggal di tempat kos, tentu saja mendapat perhatian dari seorang ibu, membuat Roni senang. Rindu terhadap ibunya di kampung, bisa sedikit berkurang.

Tapi, Roni tahu diri dan tahu batas, bahwa ia ke rumah si dosen semata-mata untuk bimbingan tugas akhir, tak lebih dari itu. Namun, tidak begitu dengan istri dosen yang diam-diam ingin mengambil Roni menjadi menantunya.

Makanya, meskipun proses bimbingan sudah selesai, bahkan Roni sudah wisuda, hubungan antara istri dosen dan Rony tetap berlanjut. Biasanya istri dosen yang aktif menghubungi ke ponsel Roni.

Cukup sering Roni diminta datang bersilaturahim ke rumah dosennya tersebut. Roni sendiri kadang-kadang datang memenuhi permintaan itu dan sama sekali belum menangkap gelagat yang tidak wajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun